Pelangsir "Tiarap", Antrean Lancar

Kamis, 23 Oktober 2014 – 03:39 WIB

jpnn.com - PANGKALAN BUN – Tim bahan bakar minyak (BBM) bentukan Pemkab Kobar yang gencar melakukan razia di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) membuat ciut nyali para pelangsir.

Pengemplang BBM subsidi itu “tiarap”, tak berani lagi ikut antre di SPBU sehingga antrean kembali normal. Masyarakat Kobar mengapresiasi kinerja Tim BBM.

BACA JUGA: Pemekaran Sebatik Hanya Janji Politisi

Pantauan Radar Pangkalan Bun (Grup JPNN), Rabu (22/10), sejumlah SPBU bahkan terlihat lengang, misalnya di SPBU Aprian yang sebelumnya selalu dijejali pengantre, sempat kosong selama 15 menit.

Hal ini semakin memperkuat dugaan bahwa selama ini yang memicu antrean panjang adalah pelangsir yang hanya mencari keuntungan tanpa memikirnya nasib masyarakat lainnya.

BACA JUGA: Simpan 0,8 Gram Sabu, Perempuan Muda Divonis 4 Tahun Penjara

“Hari ini  (kemarin, red) merupakan hari ke-6 kita bekerja dan hasilnya sudah bisa kita lihat sekarang, SPBU tetap ada antrean tapi yang mengantri ini masyarakat biasa yang sudah semestinya mendapatkan BBM bersubsidi ini,” kata Wakil Bupati Kobar Bambang Purwanto di sela sidak di SPBU Panjung, depan Untama Pangkalan Bun.

Bambang yang juga Ketua Tim BBM Kobar ini menyempatkan bertanya langsung kepada masyarakat mengenai pengisian BBM di SPBU yang sudah lancar. Respons positif masyarakat tersebut akan ditindaklanjuti dengan terus menggiatkan operasi penertiban yang juga melibatkan Satpol PP dan Dishubkominfo dengan menjaga SPBU dan mencatat kendaraan yang mengantre.

BACA JUGA: Parkir Sembarangan, Puluhan Mobil Digembok

“Alhamdulilah sekali, apa yang kita kerjakan itu tidak sia-sia mengenai antrean panjang yang membuat masyarakat resah kini sudah bisa lancar dan masyarakat sudah bisa tersenyum lebar ketika tidak ada hambatan di tengah masyarakat. Termasuk akibat antrean panjang juga sempat menghambat kinerja pemerintahan, sekolah, dan lainnya,” kata Bambang.

Menurut Bambang, pihaknya harus tegas terhadap persoalan yang dihadapi masyarakat. Jika dibiarkan terlalu lama, akan berpengaruh kepada kenaikan harga sembako yang memicu perekonomian yang tidak stabil. Tentu hal ini tidak diharapkan karena yang merasakan langsung adalah masyarakat kecil.

“Kami tunggu konsistensi pihak SPBU di Pangkalan Bun dan seluruh Kobar untuk tidak melayani pelangsir. Kalau untuk melayani masyarakat yang ada di pelosok tidak apa-apa, tapi harus tahu betul dan juga izinnya, sehingga hal ini tidak disalahgunakan,” jelasnya seraya menambahkan, kondisi itu akan terus dipertahankan agar pelayanan kepada masyarakat benar-benar dapat dirasakan. (rin/ign)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sekkab Ditangkap, Bupati Didesak Segera Tunjuk Plt


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler