jpnn.com - JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengaku mendapat banyak hambatan dalam memadamkan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Sumatera dan Kalimantan. Per hari ini, Selasa (6/10), titik terparah berada di Sumatera Selatan dan Kalimantan Timur dengan jumlah hotspot lebih seribu titik.
Laporan yang diterima BNPB juga menyebutkan masih adanya titik api baru akibat dibakar. Mayoritasnya berada di lahan milik masyarakat. Kepala BNPB Willem Rampangilei pun terpaksa meminta tambahan personel TNI.
BACA JUGA: AWAS: Jokowi Terperangkap Jebakan Batman
"Saya sedang koordinasi dengan Panglima TNI untuk menambah pasukan. Tadi kita bisa lihat kondisinya," katanya, saat konferensi pers di Graha BNPB Jakarta Timur, Selasa (6/10).
Menurut Laksmana Dua Purnawirawan TNI itu, pengerahan pasukan TNI bisa untuk memperkuat upaya pemadaman yang sedang berjalan. Selain itu juga membantu melakukan pencegahan adanya pembakaran baru.
BACA JUGA: Bekas Pengacara Gatot Bongkar Isi Pertemuan di Markas NasDem
"Termasuk mengintensifkan sosialisasi pada masyarakat dan kami akan geser kekuatan untuk water bombing, menambah heli dengan menarik dari daerah lain. Nanti akan dikonsentrasikan di Sumsel dan Kaltim, Kalteng sesuai dengan ancaman yang ada," sebut mantan Deputi Di Kementerian Pembangunan Manusia dan Kebudayaan itu. (fat/jpnn)
BACA JUGA: Pemalsu Tanda Tangan Ditahan, Kasus Mandra Tetap Lanjut
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ada yang Terselip, Kastaf Kepresidenan Belum Laporkan Kekayaan
Redaktur : Tim Redaksi