Pembaos Rakyat NTB Soroti Kades Studi Banding ke Jakarta

Didapati Pejabat Dugem di Club Malam

Rabu, 03 Juni 2009 – 19:11 WIB
JAKARTA - Kegiatan studi banding yang dilakukan oleh para kepala desa (Kades), Lurah dan Camat se-Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) ke Jakarta mendapat sorotan tajamAdalah Pembaos Rakyat NTB, sebuah LSM lokal di NTB yang menilai bahwa kegiatan tersebut mubazir dan buang-buang uang.

Presiden eksekutif Pembaos Rakyat NTB, Lalu Habiburrahman melontarkan protes keras terhadap kegiatan studi banding  tersebut

BACA JUGA: Malut Dijatah Benih Ikan Rp 1,5 Miliar

"Mereka (kades, lurah dan camat, Red) digaji bukan untuk jalan-jalan dan shoping, tapi mereka dipilih untuk mengabdi kepada masyarakat
Apapun alasannya, saya mengharamkan keberangkatan mereka, karena mereka menggunakan uang rakyat ke Jakarta," kata Habiburrahman kepada JPNN di Hotel JW Marriott, Rabu (3/6).

Dijelaskan Habiburrahman, dari hasil investigasi yang dilakukannya selama berada di Jakarta, justru pekerjaan para kades, lurah dan camat ini hanya menghambur-hamburkan uang

BACA JUGA: Bukti Kwitansi Dipegang DPRD Tapsel

Bahkan, ada oknum camat dan kades yang kedapatan dugem (dunia gemerlap) berada di club malam
"Alasan mereka dari Lombok datang ke Jakarta untuk studi banding, tapi itu hanya bualan para "perampok" rakyat," ungkapnya.

Menariknya lagi, lanjut Habiburrahman, kedatangan para camat, kades dan lurah ke Jakarta ini, sangat kental dengan nuansa politik

BACA JUGA: DPRD Tapsel Laporkan Bupati ke Mabes Polri

Dimana, camat, kades dan lurah akan dijadikan sebagai alat kampanye dan pemenangan salah satu pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Jusuf Kalla-Wiranto (JK-Win).

Bahkan, santer informasi kalau Bupati Loteng HL Wiratmaja juga akan bertolak ke Jakarta guna mendampingi para kades, lurah dan camat bertemu capres Jusuf Kalla untuk membicarakan deal-deal politikTapi, belakangan diketahui dengan tanpa alasan yang jelas, orang nomor satu di Bumi bermotokan Tatas Tuhu Trasna (Tastura) membatalkan keberangkatannya ke Jakarta.

"Mereka dimanfaatkan oleh elit politik Loteng untuk mendapatkan posisi kuat dan suntikan dana segar dari pusatSaya menilai hal ini adalah benar bahwa elit politik Loteng telah melakukan pembodohan kepada masyarakat," ujarnya.

Untuk itu, Habiburrahman yang juga Sekretaris Benteng Kedaulatan (BK) Lombok Tengah menyerukan kepada semua anggota BK di NTB, khususnya di Lombok Tengah untuk tidak memilih calon pemimpin yang bisa dijajah dengan kehendak pusat demi sebuah kekuasaan"Kami malah sudah perintahkan anggota untuk tidak memilih pemimpin bejat," bebernya.(sid/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Marinir Berlatih Perang Agresif


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler