Presiden eksekutif Pembaos Rakyat NTB, Lalu Habiburrahman melontarkan protes keras terhadap kegiatan studi banding tersebut
BACA JUGA: Malut Dijatah Benih Ikan Rp 1,5 Miliar
"Mereka (kades, lurah dan camat, Red) digaji bukan untuk jalan-jalan dan shoping, tapi mereka dipilih untuk mengabdi kepada masyarakatDijelaskan Habiburrahman, dari hasil investigasi yang dilakukannya selama berada di Jakarta, justru pekerjaan para kades, lurah dan camat ini hanya menghambur-hamburkan uang
BACA JUGA: Bukti Kwitansi Dipegang DPRD Tapsel
Bahkan, ada oknum camat dan kades yang kedapatan dugem (dunia gemerlap) berada di club malamMenariknya lagi, lanjut Habiburrahman, kedatangan para camat, kades dan lurah ke Jakarta ini, sangat kental dengan nuansa politik
BACA JUGA: DPRD Tapsel Laporkan Bupati ke Mabes Polri
Dimana, camat, kades dan lurah akan dijadikan sebagai alat kampanye dan pemenangan salah satu pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Jusuf Kalla-Wiranto (JK-Win).Bahkan, santer informasi kalau Bupati Loteng HL Wiratmaja juga akan bertolak ke Jakarta guna mendampingi para kades, lurah dan camat bertemu capres Jusuf Kalla untuk membicarakan deal-deal politikTapi, belakangan diketahui dengan tanpa alasan yang jelas, orang nomor satu di Bumi bermotokan Tatas Tuhu Trasna (Tastura) membatalkan keberangkatannya ke Jakarta.
"Mereka dimanfaatkan oleh elit politik Loteng untuk mendapatkan posisi kuat dan suntikan dana segar dari pusatSaya menilai hal ini adalah benar bahwa elit politik Loteng telah melakukan pembodohan kepada masyarakat," ujarnya.
Untuk itu, Habiburrahman yang juga Sekretaris Benteng Kedaulatan (BK) Lombok Tengah menyerukan kepada semua anggota BK di NTB, khususnya di Lombok Tengah untuk tidak memilih calon pemimpin yang bisa dijajah dengan kehendak pusat demi sebuah kekuasaan"Kami malah sudah perintahkan anggota untuk tidak memilih pemimpin bejat," bebernya.(sid/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Marinir Berlatih Perang Agresif
Redaktur : Tim Redaksi