SURABAYA - PLN terus melakukan peningkatan pelayanan terhadap pelanggannyaMulai dari merubah sistem pembayaran tagihan online, pelayanan listrik prabayar,hingga pemasangan sambungan baru
BACA JUGA: Empat Importir Sapi Kena Penalti
Yang teranyar adalah menghubungkan pembayaran secara on line tagihan listrik yang cakupannya mencapai seluruh wilayah Jawa BaliHal itu diungkapkan oleh Agus Widayanto, Corporate Speaker PLN Distribusi Jatim kemarin sat ditemui di kantornya
BACA JUGA: Presiden Terbitkan Aturan DNI
"Khusus pada Juni ini, PLN memundurkan batas akhir pembayaran tagihan listrikBACA JUGA: Pemerintah Optimis dengan Aturan DNI
Ini sebagai antisipasi dikarenakan sejak bulan ini, kami mengadakan perubahan cara pembayaran dari online lokal Jatim menjadi on line Jawa Bali," kata dia.Sistem pembayaran online Jawa Bali merupakan peningkatan pelayanan pelayanan terhadap pelangganSebab dengan sistem baru itu, semakin memudahkan untuk pembayaran" Misal punya rumah di Surabaya, tapi domisili di JakartaIni membuat pelanggan tersebut bisa membayar dari Jakarta."
Server pembayaran online yang semula berada di Surabaya, menurutnya sudah dipindahkan di Jakarta"Sistem ini akan dikembangkan ke propinsi lainnya," janji diaChannel pembayarannya tidak berubahMasih menggunakan jaringan perbankan (ATM, Teller, Autodebet, Internet Banking, SMS Banking, Mobile Banking, SST, EDC, Transfer RTGS), serta PTPos Indonesia , serta mitra bank baik perseorangan maupun bidang usaha
Terkait dengan produk dan layanan, PLN Distribusi Jatim juga berencana untuk menaikan target pengguna layanan listrik pra bayarPasalnya sudah 80 persen dari target 25 ribu pelanggan listrik pra bayar sudah tercapai. "Saat ini penggunanya sudah mencapai 20 ribuSebentar lagi bisa tercapaiUntuk revisi akan bicara dengan PLN pusat."
Pengguna terbanyak layanan ini adalah pelanggan Rumah Tangga di Bojonegoro (1.850), Sidoarjo (1.870) dan Surabaya selatan (1.600)"Jumlahnya berimbang antara pelanggan baru dengan yang migrasi dari paska bayar ke pra bayar."
Namun PLN juga masih memiliki banyak tugas mengatasi masalah klise yang melanda perusahaan pelat merah iniSeperti tunggakan pembayaran tagihan listrik di Jatim yang pada periode Maret 2010 mencapai Rp 40,1 miliarDimana tiga daerah yang memiliki tunggakan terbesar berada di Pamekasan, Jember dan disusul Surabaya SelatanMasing-masing Rp 5,6 milira, Rp 4,7 miliar, Rp 4,3 miliar."Sebagian besar berasal dari pelanggan rumah tanggaPenyebabnya hanya tidak tertib pembayaran sajaKarena itu kami gencar melakukan sosialisasi dan mengambil tindakan dngan memutuskan hubungan listrik sementara."
Saat ini beban penggunaan listrik di Jatim mencapai 3.500 mega watt pada malam hari (beban puncak) dan 3.000 mega watt di siang hariDari jumlah tersebut, pelanggan dari rumah tangga mengkonsumsi 40 persen dan industri 45 persen(aan)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dana Aspirasi di Tangan DPR
Redaktur : Tim Redaksi