James Gargasoulas yang sengaja menabrak dan menewaskan enam orang dan mencederai 27 orang lainnya di Bourke Street Melbourne dua tahun lalu, telah dinyatakan bersalah.

Juri di pengadilan di Melbourne hanya memerlukan waktu 57 menit untuk mengambil keputusan, sekaligus mengakhiri persidangan yang hanya berlangsung selama tiga hari di Mahkamah Agung negara bagian Victoria tersebut.

BACA JUGA: Sunat Perempuan di Malaysia Diwajibkan Tapi Tak Diatur Prosedurnya

Gargasoulas menggerakkan kedua lututnya ketika keputusan dibacakan, namun tidak memberikan reaksi apapun ketika kata 'bersalah' diucapkan untuk setiap tuduhan yang dikenakan kepadanya. Video: Police tailed Mr Gargasoulas as he drove through the CBD, the court heard. (ABC News)

BACA JUGA: Amnesty Internasional Tarik Penghargaan HAM Untuk Aung San Suu Kyi

Beberapa korban dan keluarga korban yang tewas hadir di pengadilan.

Banyak diantara mereka mengusap mata ketika nama-nama korban dibacakan di persidangan.

BACA JUGA: Aniaya Kanguru, Pria di Perth Terancam 5 Tahun Penjara

Keluarga dari lima korban, yang diwakili oleh kelompok pengacara Adviceline Injury Lawyers, mengeluarkan pernyataan bersama setelah sidang selesai.

"Tindakan pengecut Gargasoulas hari itu telah menghancurkan kehidupan keluarga dan teman-teman dari korban yang dicurinya."

"Keluarga korban merasa bersyukur dengan seluruh kerja keras guna memastikan keputusan hari ini dan dukungan berlanjut yang mereka terima dalam masa-masa sulit." kata pengacara senior Genna Angelowitsch.

Gargasoulas akan dihadapkan lagi ke pengadilan tanggal 29 Januari mendatang untuk sidang apakah dia akan mengajukan permohongan keringanan hukuman. Photo: Mobil yang dikendarai Gargasoulas dengan kereta bayi yang tersangkut di depannya. (ABC News)

Dalam sidang selama dua hari itu ditampilkan bukti-bukti CCTV mengenai apa yang dilakukan Gargasoulas yang mengendarai mobil di kawasan pejalan kali di Bourke Street.

Salah satu korban bayi berusia tiga bulan Zachary Matthew-Bryant terlempar sejauh 68 meter dari posisi ketika dia pertama kali ditabrak.

Lima orang lain yang tewas dalam kejadian ini adalah Yosuke Kanno, 25, Bhavita Patel, 33, Jess Mudie, 22, Matthew Si, 33, dan Thalia Hakin, 10.

Pihak penuntut mengatakan Gargasoulas yang berusia 28 tahun ini mengendarai mobilnya dalam kecepatan 60 km per jam dan tidak berhenti bahkan keitka kereta bayi yang ditabraknya tersangkut di kaca jendela mobilnya.

Persidangan Gargasoulas baru bisa berlangsung sekarang, dua tahun setelah kejadian, karena sebelumnya pengadilan harus menentukan apakah dia layak menjalani persidangan.

Beberapa pakar sebelumnya berusaha menentukan apakah Gargasoulas menderita gangguan kejiwaan yang parah sehingga dia tidak bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Dalam persidangan, Gargasoulas yang sebelumnya menyatakan tidak bersalah mengakui dia menjadi pengendara, menyebabkan kematian dan cedera terhadap 22 pejalan kaki dan sedang berada dalam kondisi psikosis karena narkoba. Photo: Polisi dan petugas bantuan berada di lokasi kejadian di Bourke Street, Melbourne 20 Januari 2017. (AAP: Julian Smith)

Gargasoulas menjadi satu-satunya saksi yang meringankan bagi dirinya sendiri dan mengatakan kepada juri bahwa dia mendapat pesan kuat dari Tuhan untuk menabrak orang di Bourke Street hanya setengah jam sebelum dia kemudian berkendara ke sana.

"Saya meminta maaf dari lubuk hati saya." katanya.

"Namun ini tidak akan mengubah apapun, saya minta maaf. Demikian juga dengan hukuman panjang akan bisa memperbaiki apa yang saya lakukan.'

Selain itu, Gargasoulas juga membaca pernyataan sepanjang dua halaman, yang disarikan dari 25 halaman dimana dia berbicara mengenai Illuminati dan juga tekanan yang dihadapinya dalam kesaksian selama 10 menit tersebut.

Lihat beritanya dalam bahasa Inggris di sini

BACA ARTIKEL LAINNYA... Butuh Dukungan Lebih Untuk Tingkatkan Minat Belajar Bahasa Indonesia di Australia

Berita Terkait