Pemerintah Ancam Putus Kontrak Inpex Corporation

Kamis, 04 Mei 2017 – 13:33 WIB
Ignasius Jonan. Foto: JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Proyek pembangunan kilang gas alam cair Blok Masela jalan di tempat.

Hal itu tak lepas dari keputusan pemerintah mengubah pola pengembangan Blok Masela dari offshore menjadi onshore pada 23 Maret 2016 lalu.

BACA JUGA: Pemerintah Segera Cabut Subsidi Pelanggan 450 VA

Kesabaran Menteri ESDM Ignasius Jonan pun habis. Mantan menteri perhubungan itu menilai Inpex Corporation tidak serius menggarap perencanaan proyek.

Pasalnya, tidak ada perkembangan berarti selama enam bulan dirinya menjabat menteri.

BACA JUGA: AS Tetap Minati Bisnis Geotermal di Indonesia

’’Saya sampai enggak sabar,’’ ujarnya saat berbicara dalam Forum Gas Nasional, Rabu (3/5).

Kementerian ESDM masih menunggu penyelesaian kajian pra-FEED (front end engineering design).

BACA JUGA: Target Turunkan Konsumsi BBM 17 Persen

Sejak awal Februari, Inpex diminta melakukan kajian di dua lokasi rencana proyek, yakni Pulau Aru dan Pulau Jandena.

Inpex juga telah diminta membuat FEED untuk kilang berkapasitas 9,5 juta ton per tahun (mtpa) plus 150 juta standar kaki kubik per hari (mmscfd) serta kilang berkapasitas 7,5 mtpa plus 474 mmscfd.

’’Pra-FEED saja. Dari situ, baru diputuskan (lokasi dan kapasitas kilang yang akan dikembangkan),’’ tutur Jonan.

Mantan Dirut PT Kereta Api Indonesia itu mengakui, pembuatan pra-FEED memang sepenuhnya diserahkan pada Inpex.

Tidak hanya menyetujui permintaan pemerintah, perusahaan asal Jepang itu bahkan juga menyanggupi mengkaji dua opsi tersebut sebelum membuat pra-FEED.

Namun, hingga kemarin kajian terkait dengan opsi lokasi dan kapasitas kilang tersebut belum juga selesai. Karena itu, penyelesaian pra-FEED juga tertunda.

’’Enggak jalan-jalan. Kalau kelamaan nanti saya batalkan, kan jelas,’’ tegas Jonan.

Menurut pria kelahiran Surabaya tersebut, dua kajian itu akan menjadi patokan untuk mencari penawaran gas produksi dari Blok Masela.

Terutama permintaan dari Kementerian Perindustrian.

Dua opsi tersebut juga berkaitan dengan data mengenai total produksi dari gas pipa maupun nongas pipa.

Meski demikian, secara umum kapasitas produksinya sudah disepakati 10,5 mtpa.

’’Kalau pra-FEED kelamaan, saya cabut. Sampai saya kehilangan kesabaran,’’ jelasnya.

Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar juga menegaskan pentingnya pra-FEED.

Dokumen itu menjadi dasar bagi kementerian untuk mencari pembeli gas pipa dari Masela.

”Kalau (pra-FEED) dimulai, kami akan mencari industri yang mampu menyerap gas 474 mmscfd. Kalau enggak mulai-mulai, terus bagaimana?’’ katanya.

Senior Manager Communication and Relation Inpex Corporation Usman Slamet menanggapi ancaman Jonan dengan santai.

Inpex menegaskan komitmennya untuk mengembangkan lapangan kaya gas bumi itu.

’’Masih ada yang perlu dibicarakan dengan pemerintah,’’ ujar Usman. (dim/c1/noe)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Semua SPBU Wajib Pasang Dispenser Gas


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler