Menteri Imigrasi dan Perlindungan Perbatasan Australia Peter Dutton menyatakan visa untuk keluarga mahasiswa asal Pakistan Hassan Asif yang kini menderita kanker akut, telah disetujui. Keluarganya kini bisa mengunjungi Asif di Melbourne di saat-saat terakhir hidupnya.

Asif datang ke Australia sebagai mahasiswa namun kemudian didiagnosa menderita kanker ukut.

BACA JUGA: 5 Tantangan PM Malcolm Turnbull Menjelang Pemilu 2016

Menurut diagnosanya, Asif kemungkinan besar tinggal memiliki beberapa pekan waktu dalam hidupnya akibat penyakit kanker yang menggerogoti.

Dia saat ini ditampung oleh LSM Melbourne City Mission yang sebelumnya bermohon visa bagi ibu dan saudara Asif untuk bisa datang ke Australia.

BACA JUGA: Australia Tolak Visa Bagi Keluarga Mahasiswa Pakistan Penderita Kanker

Namun permohonan visa tersebut ditolak oleh Departemen Imigrasi.

Hari Rabu (23/12/2015) setelah ramai diberitakan media, Menteri Dutton akhirnya memastikan bahwa visa bagi keluarga Asif itu sudah disetujui.

BACA JUGA: Bayi Dua Tahun dan Anjingnya Hilang Selama Tujuh Jam

Namun di sisi lain dia tidak menyalahkan pejabat imigrasi yang telah melakukan penolakan permohonan visa tersebut.

Dia menjelaskan bahwa keputusan sebelumnya itu diambil dengan mempertimbangkan apakah orang yang akan datang ke Australia itu berpotensi untuk tinggal di Australia dan tidak mau kembali.

"Dalam beberapa kasus kejadian seperti ini menelan anggaran negara jutaan dollar," ujar Dutton.

Direktur Melbourne City Mission Sherri Bruinhout kepada ABC menjelaskan, Asif sebelumnya tinggal di perumahan untuk mahasiswa.

Namun Asif kemudian tidak sanggup lagi membayar sewa karena penyakitnya yang semakin parah.

"Dia mencoba melakukan kemo terapi di saat dia hidup menggelandang. Situasinya sangat buruk. Dia tidak punya siapa-siapa di sini," ujarnya.

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Terjebak Banjir, Pria Australia Ini Jalan Kaki 40 Km Cari Bantuan

Berita Terkait