Pemerintah Cari Kejelasan Informasi dari Singapura

Jumat, 05 Maret 2010 – 13:05 WIB
JAKARTA - Pihak Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI sejauh ini belum bisa mengkonfirmasikan dan memberi pernyataan lebih jauh, soal maraknya pemberitaan yang menyebutkan bahwa Pemerintah Singapura baru saja merilis pernyataan soal potensi ancaman terorisme di kawasan Selat MalakaSetidaknya, hal itu sebagaimana dikatakan Juru Bicara Kemlu, Teuku Faizasyah, Jumat (5/3), hingga sekitar pukul 11.30 WIB.

"Tidak

BACA JUGA: Ancaman Teroris di Selat Malaka

Kita belum bisa mengkonfirmasikan, apalagi memberi pernyataan tentang itu, termasuk soal potensi ancaman (itu)
Itu pihak Singapura-lah mungkin yang lebih bisa menjelaskan

BACA JUGA: Hawking Ancam Hengkang

Setidaknya, kita belum dapat kabar resmi dari Duta Besar RI di sana," ujar Faizasyah memberikan tanggapan kepada wartawan, sembari mengakui bahwa sejumlah media memang telah menjadikan berita tersebut sebagai headline.

Meski demikian, ketika wartawan menyebutkan bahwa ada informasi kalau Dubes RI di Singapura baru saja diberi tahu mengenai hal itu oleh pihak Pemerintah Singapura, serta bahwa ternyata kemungkinan teroris yang disebut-sebut tidak berasal dari Indonesia, Faizasyah menerimanya dan menyebutkan akan menindaklanjuti informasi itu
"Wah, kita belum dengar itu

BACA JUGA: Di AS, Pernikahan Lebih Awet Ketimbang Kumpul Kebo

Tampaknya anda justru sudah tahu lebih banyak dari kamiSetelah ini akan kita coba minta informasi kepada Dubes RI di sana," katanya pula.

Faizasyah lantas menyebutkan, bahwa pada dasarnya sudah ada semacam kesepakatan yang dibuat antara tiga negara (Indonesia, Singapura dan Malaysia, Red) terkait soal keamanan di wilayah itu - lewat sebuah pertemuan di Batam dulunyaBerdasarkan kesepakatan itulah nantinya, jika diperlukan kerjasama keamanan maupun langkah lainnya, Pemerintah RI akan terlibat sesuai dengan apa-apa yang sudah disepakati dan diatur.

"Tapi kadangkala, terus terang saja, bisa timbul pencampuradukkan masalah, antara ancaman keamanan seperti terorisme, dengan katakanlah sekadar aksi pencurian barang, atau juga perompakanIni yang perlu lebih diperjelas dulu informasinyaMakanya kita perlu cek lagi ke pihak Singapura," ujarnya(ito/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mantan Presiden Bosnia Ditangkap


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler