jpnn.com - JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mencatat kebutuhan produk pertanian akan meningkat pesat hingga 2030.
Hanya saja, hingga saat ini produksi pertanian di Indonesia masih cukup minim.
BACA JUGA: Katanya Junjung Pluralisme, Kenyataannya?
Untuk itu, pemerintah perlu memberikan pelatihan pendidikan kepada para petani.
"Tantangan di produksi adalah urbanisasi dan penduduk yang terus berubah. Setiap peternakan satu petani dapat dua hingga tiga ekor. Buruh pendidikan vokasional sehingga tumbuh 60 persen pertumbuhan produksi ekonomi. Ada tenaga kerja masih kurang," ujar Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Industri Pengolahan Makanan dan Peternakan Juan Permata Adoe.
BACA JUGA: Geleng-Geleng Kepala, Kasus Pajak Perusahaan Besar Masih Mangkrak
Menurutnya, selama ini belum ada sinkronisasi kebijakan pemerintah yang justru menginginkan peningkatan produksi pertanian.
Padahal, butuh pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan pada sektor pertanian di Indonesia.
BACA JUGA: Kubu Djan Faridz tak Mau Buru-buru Rebut Kantor PPP
"Pemerintah minta harga stabil, tapi tidak diiringi kebijakan. Padahal kesempatan untuk masuk pada sektor ini membuat majunya industri. Kami harus melihat biaya yang banyak terbuang. Infrastruktur juga harus dibangun," tuturnya.
Menurutnya, butuh pengembangan infrastruktur dan teknologi untuk melihat secara lebih jelas mengenai gambaran pemanfaatan lahan melalui pendekatan geospasial.
"Pada sektor distribusi itu juga penting, lalu juga teknologi. Tujuan kami berikutnya adalah siap ekspor untuk memenuhi kebutuhan 130 juta ton untuk konsumsi internasional. Kami harapkan pemerintah bisa implementasikan sinkronisasi," tandas Juan.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Akom Rela Lengser dari Kursi Ketua DPR, Inilah Tanggapan Fadli Zon
Redaktur : Tim Redaksi