“Daerah perbatasan seperti di Kalimantan dan Papua masih kurang mendapat perhatian pemerintah, terutama masalah pendidikan, perekonomian dan sektor-sektor lain yang mendukung kesejahteraan masyarakat di sana,” lugas anggota DPD RI asal Riau usai mengikuti rapat paripurna pembahasan tentang Ambalat bersama panitia khusus (Pansus) Kamis (2/7) siang.
Dikatakan Sumardi, yang mesti didahulukan dari sektor-sektor lain di wilayah perbatasan adalah pendidikanSelain pemerintah harus melengkapi sarana dan prasarana pendidikan, peningkatan jumlah dan kualitas guru juga sangat penting.
“Jumlah guru di daerah perbatasan harus ditingkatkan
BACA JUGA: Penangkapan Anggota DPR tak Pengaruhi RUU Pengadilan Tipikor
Jika tidak, rakyat semakin terbelakang akibatnya rasa nasionalisme bisa retakBACA JUGA: Pengadilan Tipikor Bertahap di Kabupaten/Kota
Ini masalah urgen dan harus segera ditindaklanjuti,” tegasnya.Sementara itu, ditempat terpisah Camat Sebatik Barat-Kabupaten Nunukan Junaidi SH, mengakui jumlah guru di perbatasan Indonesia-Malaysia masih masih minim.
Dikatakannya, jumlah guru untuk 10 SD berjumlah 30 orang, SMP hanya 20 guru terbagi di 2 SMP yang ada
“Jumlah guru di Sebatik Barat sangat minim, pemerintah pusat harus memikirkan ini segera, tentu keinginannya agar SDM di daerah ini semakin lebih baik,” saran Junaidi melalui selulernya.(ica/JPNN)
BACA JUGA: RUU Tipikor Hadang RUU Pengadilan Tipikor
BACA ARTIKEL LAINNYA... DPD Usul Pembentukan Kementrian Perbatasan
Redaktur : Tim Redaksi