JAKARTA - Anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar Bambang Soesatyo mengatakan, berhasil atau tidaknya pemberantasan korupsi sangat tergantung pada kemauan politik pemerintah"Jika pemerintah tidak memiliki kemauan politik yang kuat memberantasnya, maka korupsi akan tetap mewabah," kata Bambang Soesatyo, Kamis (9/12).
Tapi, kalau melihat prilaku pemerintah saat ini, lanjutnya, ada suatu inkonsistensi dalam upaya pemberantasan korupsi
BACA JUGA: Akil Mengaku Tak Kenal Bupati Simalungun
"Di satu sisi mewacanakan pemberantasan korupsi, tapi di sisi lain memberikan hukuman ringan dan remisi terhadap terpidana korupsi," tegasnya.Pemberian hukuman ringan dan remisi, kata dia, tidak memberikan efek jera terhadap pelaku korupsi sehingga praktik korupsi akan terus terjadi.
Selain itu, Bambang juga mengingatkan pemberantasan korupsi di Indonesia tidak sepenuhnya berdasarkan keputusan hukum tapi juga berdasarkan kemauan politik pemerintah
"Dengan kondisi seperti ini, mendirikan 100 KPK sekalipun sulit memberantas praktik korupsi
BACA JUGA: Polisi Cokok 2 Tersangka Pengirim Sumiati
Akibatnya praktik korupsi di Indonesia semakin meningkat karena sikap pemerintah yang tidak konsisten pada pemberantasan korupsi," kata Wakil Bendahara Golkar itu.Sikap inkonsistensi yang lain dari pemerintah, menurut dia, terjadi pada skandal Bank Century dimana pemerintah memberikan dana talangan sebesar Rp6,7 triliun pada Bank Century.
Menurut dia, pemerintah menunjukkan sikap tidak peduli, sedangkan lembaga penegak hukum terkesan tidak berani menindaklanjutinya.
Bambang menambahkan, pada kasus suap pada saat pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Miranda Goeltom, pada 2004, Kejaksaan telah menetapkan sejumlah tersangka penerima cek pelawat tapi tidak ada tersangka pemberinya
BACA JUGA: Hanya Sedikit Temuan BPK yang Balik ke Kas Daerah
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengadilan Tolak Gugatan Laksamana Cs
Redaktur : Tim Redaksi