Pemerintah Dituding Terus Ganjal RUU BPJS

Senin, 17 Oktober 2011 – 21:12 WIB

JAKARTA - Komite Aksi Jaminan Sosial (KAJS) menuding ada upaya sistemik untuk mengganjal Rancangan Rancangan Undang-undang (RUU) Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)Akibatnya, pengesahan RUU BPJS pun terus molor

BACA JUGA: Wamen Harus Urus Bahasa Daerah



"Ada beberapa indikasi pengganjalan yang berusaha dilakukan SBY dan pemerintahannya," kata Sekjen KAJS Said Iqbal dalam surat elektroniknya, Senin (17/10).

Menurutnya, upaya pemerintah untuk mengganjal RUU BPJS bisa dilihat dari kesepakatan pembahasan pada 4 Oktober lalu tentang pembentukan dua BPJS
Yaitu BPJS yang khusus mengurus Jaminan Kesehatan, serta sebuah BPJS yang menangani Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Hari Tua, Jaminan Pensiun, dan Jaminan Kematian

BACA JUGA: Tugas Dua Wamen Keliling Daerah

Rencananya, kedua BPJS ini juga serentak dijalankan pada 2014.

"Tapi hasil kesepakatan ini kembali dimentahkan pemerintah melalui Menkeu Agus Martowadjojo  pada 11 dan 12 Oktober lalu
Menkeu menginginkan BPJS dua baru bisa dijalankan nanti pada 2020, sehingga pembahasan berujung pada deadlock," tegasnya.

Kejanggalan kedua tercium pada rapat pebahasan RUU BPJS pada 14 Oktober, ketika Menkeu Agus Martowardojo bertugas ke Prancis

BACA JUGA: Tak Lagi Menteri, Patrialis Kejar Gelar Doktor

Pada waktu yang bersamaan, Menkes juga mengantarkan surat ketidakhadiran  dengan alasan tugas ke SoloDua menteri lain yakni Menteri Hukum dan HAM serta Kepala BAPPENAS membatalkan kehadiran lewat telepon dengan alasan karena menteri dilarang mengambil kebijakan strategis.

"Sangat tidak masuk akal sehat bila ada kelompok yang menolak RUU BPJS padahal pekerja akan dapat jaminan kesehatan seumur hidup dan dana pensiunRakyat pun akan mendapatkan jaminan kesehatan bukan hanya bantuan sosial seperti Jamkesmas atau Jamkesda yang sangat limitatif dari kepesertaan, tidak portabilitas, dan juga tidak ada transparansi anggaran yang merupakan uang rakyat," beber Said.

KAJS, lanjutnya, memandang RUU BPJS akan sangat dinantikan seluruh rakyat IndonesiaKarena itu kelompok yang masih menolak dan tidak mau adanya Jaminan Sosial adalah kelompok yang sarat dengan kepentingan pribadi(Esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Suharso Siap Dagang Lagi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler