Tugas Dua Wamen Keliling Daerah

Senin, 17 Oktober 2011 – 20:20 WIB

JAKARTA—Berubahnya nama Kementrian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) menjadi Kemdikbud bakal menambah beban berat Kementrian yang dipimpin Muhammad Nuh itu.  Lantaran berat inilah, kata Mendiknas M Nuh, dibutuhkan dua orang wakil menteri.

“Memang banyak yang berpendapat, apa sih kerjanya wamen? Dan banyak juga pendapat lainnyaSaya akui, memang tugas menteri itu berat, wajar jika dikasih dua wamen

BACA JUGA: Tak Lagi Menteri, Patrialis Kejar Gelar Doktor

Apalagi dengan ditambah Kebudayaan
Kalau misalnya boleh tiga wamen, malah lebih bagus lagi,” ujar Nuh ketika ditemui wartawan di ruangannya di Gedung Kemdiknas, Jakarta, Senin (17/10).

Nuh mengatakan, salah satu tugas seorang mendiknas yang paling mudah terlihat adalah permintaan pejabat daerah agar mendiknas mengunjungi daerahnya

BACA JUGA: Suharso Siap Dagang Lagi

Karena selama ini, para pimpinan daerah itu belum merasa nyaman jika mendiknas ataupun wamendiknas belum mengunjungi daerah mereka
Jika hanya mendiknas yang mengujungi daerah itu satu per satu, maka tidak akan efektif.

“Lalu kerjanya Mendiknas di kantor kapan? Wong sekarang ini kan ada 497 kabupaten/kota

BACA JUGA: Mahfud MD: Beban Kemkumham Berat

Nah, dengan adanya wamendiknas, itu tentunya akan membantu tugas Mendiknas ituMaka dari itu, nanti siapapun mendiknasnya, pastinya sudah ada dua wamen dan harus siap mengunjungi langsung kabupaten/kota agar bisa mengetahui langsung bagaimana kondisi perkembangan dunia pendidikan di sana,” paparnya.

Keberadaan dua orang wamen ini juga bertujuan untuk dapat lebih fokus menangani masalah kebudayaanKarena selama ini, masalah kebudayaan, seperti yang terkait arca, candi, permainan warisan tradisional dan sejenisnya ternyata kurang mendapatkan perhatian Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kemenbudpar).

 “Maka itu, kita butuh dua orang wamendiknas di sini, karena ingin membangun manusia seutuhnyaIni kan lingkupnya jadi luasDari urusan arca, candi sampai permainan warisan tradisonal harus dibangun kembaliPeninggalan-peninggalan  jaman dulu yang memiliki nilai-nilai historis  harus bisa kita kemas dan ekspor (diperkenalkan ke luar negeri).Ini yang harus bisa diwujudkan,” imbuhnya(cha/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Nama Berubah, Anggaran Kemdiknas Bertambah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler