jpnn.com, SURABAYA - Pemerintah terus mendorong pelaku industri kecil dan menengah (IKM) nasional memanfaatkan fasilitas promosi online melalui platform e-Smart IKM.
E-Smart IKM merupakan platform yang dibuat Kementerian Perindustrian (Kemenperin).
BACA JUGA: Dongkrak Semangat Berbisnis Kaum Muda via #WirausahaMerdeka
Hingga 2017, program itu menghasilkan total nilai penjualan lebih dari Rp 236 juta dengan kontribusi terbesar dari transaksi IKM logam yang mencapai 70 persen.
’’IKM logam merupakan salah satu satu sektor yang potensial dari delapan sektor e-Smart IKM lainnya seperti IKM makanan dan minuman, perhiasan, herbal, kosmetik, fashion, kerajinan, furnitur, serta sektor kreatif,’’ ujar Dirjen IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih, Jumat (8/6).
BACA JUGA: DPR Gelar Bazar dan Pasar Murah untuk Bantu Gairahkan UMKM
Selain dapat memperluas akses pasar, program e-Smart IKM menjadi sistem database karena menampilkan profil, sentra, dan produk IKM.
Hal itu bisa menjadi bahan analisis untuk melakukan pembinaan.
BACA JUGA: Usaha Mikro Garut Hasilkan Rp 1,79 Triliun
Platform itu juga dapat mengetahui data bahan baku IKM serta mesin dan peralatan atau teknologi yang dibutuhkan IKM.
Sejak diluncurkan pada Januari 2017, workshop e-Smart IKM diikuti 1.730 peserta.
Tahun ini kegiatan tersebut menggandeng empat ribu IKM di seluruh Indonesia dan 12 ribu produk IKM masuk dalam marketplace.
Program e-Smart IKM telah menjalin kerja sama dengan beberapa marketplace. Di antaranya, Tokopedia, Bukalapak, Lazada, Blibli, dan Shopee.
Sementara itu, pada kesempatan sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo) Ikhsan Ingratubun menjelaskan bahwa pihaknya mendukung keinginan pemerintah untuk mengarahkan UMKM go online.
’’Akumindo mendukung untuk UMKM go online atau pemasaran lewat online. Pemasaran dengan cara ini adalah cara paling murah dan sederhana dilakukan,’’ tutur Ikhsan. (agf/c14/sof)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Industri BPR-BPRS jadi Mitra Strategis Pelaku UMKM
Redaktur : Tim Redaksi