JAKARTA - Meski banyak negara mewaspadai dampak krisis ekonomi di Yunani, namun kepada wartawan, Rabu (2/6), saat ditemui di DPR RI, Direktur Jenderal (Dirjen) Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Rahmat Waluyanto, mengatakan bahwa realisasi penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) masih cukup positif"Per Mei 2010, mencapai Rp 96 triliun
BACA JUGA: Punya KTP, Langsung Punya NPWP
Kita tetap optimis akan capai target," kata RahmatRahmat pun mengaku optimis, bahwa penerbitan SBN akan bisa terlaksana sesuai dengan kesepakatan jadwal yang disiapkan
BACA JUGA: Teknologi Kaca Nasional Masih Lemah
Tentunya katanya, dengan tetap melihat berbagai kemungkinan, baik dari faktor internal ataupun eksternal kondisi ekonomi global.Sebelumnya, Menkeu Agus Martowardojo mengatakan bahwa tambahan utang melalui penerbitan SBN akan dilakukan secara hati-hati, dengan tetap menjadikan krisis di Yunani sebagai cerminan penerbitan
Kehatian-hatian pemerintah itu, kata Agus, antara lain dilakukan melalui penerbitan SBN di pasar keuangan domestik dengan mata uang rupiah, tingkat bunga tetap dan tenor yang panjang, serta setiap tambahan utang dilakukan tetap melalui mekanisme APBN yang disetujui DPR RI
BACA JUGA: Dari Pajak, Menkeu Hanya Targetkan 0,1 Persen
"Pemerintah akan selalu berupaya mandiri dalam pendanaan APBN, di antaranya melalui upaya pengembangan pasar domestik SBN yang dalam (deep), aktif dan likuidPrioritas tetap pada penerbitan SBN di dalam negeri," tegas Agus(afz/jpnn)BACA ARTIKEL LAINNYA... Defisit 1,7 Persen Dinilai Ideal
Redaktur : Tim Redaksi