Produksi Minyak Lampaui Target

Kamis, 03 Juni 2010 – 07:51 WIB

JAKARTA - Produksi minyak nasional sepanjang bulan Mei 2010 telah mampu melampaui target dalam APBN-P 2010 yang dipatok dilevel 965 ribu barel perhari (bph)Hal itu didorong oleh adanya pembatalan rencana pembatasan cost recovery (penggantian biaya eksplorasi).

"Rata-rata produksi minyak bumi nasional sepanjang bulan Mei mencapai 972.238 barel per hari," ujar Kepala Badan Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) R

BACA JUGA: Realisasi SBN Capai Rp 96 Triliun

Priyono dalam pesan singkatnya kemarin
Dengan volume produksi itu sebesar itu berarti produksi minyak di bulan Mei telah melampaui atau 0,75 persen diatas target APBN-P 2010.

Keberhasilan para kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) melebihi target produksi minyak pada bulan Mei, menurut Priyono, salah satunya didorong oleh pencabutan rencana pembatasan cost recovery dalam APBN-P 2010

BACA JUGA: Punya KTP, Langsung Punya NPWP

"Mungkin karena cost recovery tidak dibatasi jadi mereka (Kontraktor Kontrak Kerjasama) lebih bersemangat berproduksi," tukasnya.

Meskipun produksi minyak sepanjang bulan Mei telah melebihi target, namun jika dikalkulasikan dengan pencapaian produksi pada bulan-bulan sebelumnya maka pencapaian produksi minyak nasional sepanjang tahun 2010 masih belum bisa mencapai target dalam APBN-P 2010
Dari Januari hingga Mei, rata-rata produksi minyak masih di kisaran 959.650 bph

BACA JUGA: Teknologi Kaca Nasional Masih Lemah



Rendahnya produksi minyak di awal 2010 selain kendala teknis, juga dikarenakan kekhawatiran kontraktor minyak terhadap rencana pembatasan cost recovery dan juga pemberlakuan UU Lingkungan HidupUntungnya, pemerintah sudah memastikan tidak akan melakukan pembatasan cost recovery"Dengan tren yang terus membaik akhir-akhir ini saya yakin bisa melampuai target APBN-P," tegasnya.

Sementara itu, pemerintah menetapkan harga rata-rata minyak mentah Indonesia selama bulan mei 2010 berdasarkan perhitungan Formula ICP (Indonesia Crude Price/ICP) mencapai USD 77,02 per barel, turun USD 8,52 per barel dari bulan sebelumnya yang mencapai USD 85,54 per barelSementara harga Minas/SLC mencapai USD 80,67 per barel, turun USD 8,49 per barel dari bulan sebelumnya yang mencapai USD 89,16 per barel.

Menurut Tim Harga Minyak Indonesia, penurunan harga minyak ini sejalan dengan penurunan harga minyak mentah di pasar internasional, yang disebabkan beberapa faktor, yaitu melemahnya nilai tukar Euro terhadap Dolar AS dan melemahnya pasar ekuitas global yang disebabkan oleh kekhawatiran investor terhadap krisis hutang Yunani dan sejumlah negara lain, seperti Spanyol, Portugal dan Italia, yang dapat mengganggu pemulihan ekonomi global

Selain itu, laporan Energi Information Administration (EIA) mengatakan bahwa terjadi peningkatan stok minyak mentah komersial Amerika Serikat sebesar 4,5 juta barel menjadi 365,1 juta barelFaktor lainnya adalah di pasar global, terus menurunnya tingkat kepatuhan anggota OPEC terhadap kesepakatan pengurangan produksi menjadi 54 persen dari sebelumnya sebesar 55 persen(wir)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dari Pajak, Menkeu Hanya Targetkan 0,1 Persen


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler