Pemerintah Jajaki Impor dari Aljazair

Jumat, 01 Agustus 2008 – 18:49 WIB

JAKARTA- Pemerintah Indonesia telah menandatangani mou kerjasama antar menteri dengan pemerintah Aljazair untuk kerjasama impor minyakKerjasama tersebut telah ditandatangani rabu malam (30/07) di Hotel Grand Hyatt oleh Menteri Energi Sumber Daya dan Mineral, Poernomo Yusgiantoro dengan menteri pertambangan Aljazair, Chalib Khelil yang juga saat ini menjabat sebagai presiden OPEC.

jpnn.com - Hal ini diungkapkan Wisnuntoro, Kepala Divisi Humas dan Komunikasi Pertamina, jumat siang di kantor pusat pertamina, Jakarta, (01/08)

BACA JUGA: Cost Recovery Bikin Ragu Investor

“Kita dan Aljazair kemaren baru sign antar menteri untuk impor minyak
Baru kerjasama payung, masih penjajakan sekarang.” katanya.

Namun Wisnuntoro mengatakan kerjasama impor minyak pertamina nantinya dengan perusahaan Aljazair tetap bersifat bisnis to bisnis atau kontrak kerjasama bisnis antar dua perusahaan tanpa melibatkan pemerintah

BACA JUGA: Lengkapi Berkas, Al Amin ke KPK Lagi

Sehingga semuanya tetap harus melalui tender dengan jangka waktu kontrak selama 3 bulan.

Indonesia harus mengimpor 300 hingga 400 ribu barel minyak mentah per hari

Saat ini kebutuhan minyak nasional 1,3 juta barel minyak per hari, sementara produksi nasional hanya 950 ribu barel per hari

BACA JUGA: Pemerintah Dukung Tengkulak Dirangkul

Sehingga diperkirakan pemerintah akan mengeluarkan dana lebih dari 30 juta dolar untuk impor minyak, jika harga minyak diasumsikan hanya 100 dolar per barel

Wisnuntoro menekankan meskipun telah ada kerjasama pemerintah Indonesia dengan Aljazair namun belum ada kepastian kontrak impor minyakKarena impor minyak tetap akan melalui tender dan pertamina akan memilih kontraktor yang memiliki harga kompetitif yang diharapkan bisa dibawah harga pertamina saat ini.(wid/JPNN)


BACA ARTIKEL LAINNYA... HNSI Rangkul Tengkulak


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler