Pemerintah Janji tak Hapus Subsidi

Selasa, 31 Mei 2011 – 20:47 WIB

JAKARTA--Pemerintah menjamin tidak akan ada penghapusan subsidi bagi masyarakat miskinNamun demikian, pemerintah tetap akan mengawal agar subsidi BBM tidak sampai melampaui target

BACA JUGA: Juni, Keluar Daftar Perusahaan Penerima Keringanan Pajak

Karena bisa menekan APBN dan membuat ruang gerak fiskal pemerintah menjadi sempit.

"Pemerintah tidak berencana menghapus subsidi
Namun perlu pengendalian anggaran subsidi

BACA JUGA: BPK Nilai Pemerintah Masih Bandel

Tahun lalu subsidi pernah lampaui 40 juta Kiloliter
Tahun ini, kita kawal jangan lebihi kuota 38,6 juta Kl," kata Menteri Keuangan Agus Martowardojo kepada wartawan usai paripurna di DPR RI, Selasa (31/5).

Agus sangat mendukung langkah ESDM yang akan melakukan ujicoba pembatasan BBM subsidi per 1 Juli

BACA JUGA: Subsidi Listrik 2010 Dipatok 58,72 Triliun

Sedangkan untuk kepastian pembatasan, masih harus menunggu kesepakatan di tingkat Menteri koordinator ekonomi atas persetujuan DPR RI.

" Kalau kajian tekhnis, sepertinya kuota BBM subsidi akan terlampauiTapi saya tekankan pada KL, bahwa kuota ini harus dijagaSemua harus taat anggaran," kata Agus.

Meski tidak ada rencana penghapusan subsidi, namun ke depan kata Agus, pemerintah akan melakukan strategi pengendalian subsidi secara bertahap dan melakukan penataan ulang kebijakan subsidi yang berkeadilan.

Tahun 2012 mendatang, kebijakan subsidi pemerintah akan menyeleksi ketat sasaran penerima subsidi dengan menggunakan basis data yang valid, pengendalian konsumsi BBM melalui penyaluran konsumsi BBM secara tertutup, melanjutkan program konversi minyak tanah ke LPG, pengendalian subsidi listrik, optimalisasi sumber energi terbarukan, serta melakukan percepatan pembangunan proyek pembangkit listrik 10.000 MW tahap I dan II.

"Kita juga arahkan subsidi pertanian lebih tepat sasaran dan mendukung peningkatan produktifitas pertanian," kata Agus.(afz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Kedororan Kejar Target Lifting


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler