Pemerintah Kantongi Dua Resep Atasi Kemiskinan

Jumat, 08 Juli 2011 – 19:51 WIB

JAKARTA - Pemerintah memiliki dua resep untuk mempercepat pengentasan kemiskinan dan meningkatkan kesempatan kerjaMenteri Perencanaan Pembangunan Nasional-Kepala Bappenas, Amida Alisjahbana memnyatakan bahwa kebijakan pemerintah untuk mempercepat pengentasan kemiskinan dan kesempatan kerja pada dasarnya melalui dua pendekatan.

Berbicara pada rapat kerja dengan Komisi XI DPR, Jumat (8/7), Armida menyatakan, resep pertama adalah dengan mekanisme ekonomi yang disasarkan pada penciptaaan kesempatan kerja dan pengentasan kemiskinan yang berasal dari ekonomi sektor produktif

BACA JUGA: 8300 TKI Dapat HP Gratis

"Pemerintah dalam hal ini sifatnya lebih pada memfasilitasi, yang mendukung peningkatan iklim investasi, percepatan pembangunan infrastruktur, dan menjaga stabilitas perekonomian," ungkap Armida.

Sedangkan pendekatan kedua yang bisa dilakukan adalah kebijakan yang sifatnya langsung kepada kantong kemiskinan
"Misalnya kebijakan kemiskinan yang pro rakyat," tegasnya

BACA JUGA: Penggugat Susu Formula Tetap Ajukan Eksekusi



Kebijakan itu, sebut Armida, dituangkan dalam tiga cluster pengentasan kemiskinan
Cluster pertama melalui pemberian bantuan sosial rumah tangga dengan sasaran rumah tangga sangat miskin, seperti melalui Jamkesmas, Raskin, dan Bea Siswa bagi anak berprestasi

BACA JUGA: Ketua MA: Kasasi Kasus OI Belum Ada Majelisnya

Sedangkan cluster kedua, melalui PNPM Mandiri yang basisnya di masyarakat miskin

"Cluster ketiga itu dengan KUR (Kredit Usaha Rakyat)Tapi tidak hanya dari sisi pemberian makro kredit saja, tapi didukung program pelatihan dan peningkatan keterampilan," katanya

Sedangkan Menteri Keuangan Agus Martowardjojo mengklaim tingkat kemiskinan di Indonesia mengalami penurunanDia menjelaskan, sasaran tingkat kemiskinan 2011 adalah 11,5 persen hingga 12,5 persen.

"Menurut data BPS (Badan Pusat Statistik) realisasi Maret 2011, tingkat kemiskinan menurun 12,6 persenKita berharap akhir 2011 semakin membaik," kata Agus, di kesempatan sama

Kepala Badan Pusat Statistik, Rusman Heriawan, mengatakan bahwa berdasarkan data BPS hingga Maret 2011, jumlah penduduk sangat miskin di Indonesia sebesar 10,50 juta jiwa"Atau 4,37 persen (dari total penduduk)," kata RusmanSementara jumlah penduduk sangat miskin pada tahun 2010 adalah sebesar 10,62 juta jiwa atau 4,56 persen.

Rusman menambahkan, untuk penduduk miskin hingga Maret 2011 sebesar 30,02 juta atau 12,49 persenSementara pada tahun 2010, penduduk miskin berjumlah 31,02 juta atau  13,33 persen

Sedangkan jumlah penduduk di negeri ini yang hampir miskin sebanyak 27,12 juta atau 11,28 persen"Pada tahun 2010, jumlah penduduk hampir miskin sebesar 22,99 juga atau 9,88 persen," sebutnya.(boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Panja Mafia Pemilu Minta 4 Saksi Dilindungi LPSK


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler