JAKARTA--Pemerintah optimis angka kemiskinan pada tahun 2012 mendatang akan mampu turun signifikanNamun diprediksi, pertumbuhan ekonomi dunia justru akan melambat.
Untuk tingkat kemiskinan, pemerintah mengklaim terjadi penurunan jumlah penduduk miskin dari 16,6 persen di 2007 menjadi 13,3 persen pada tahun 2010.
"Tahun 2012, tingkat kemiskinan diperkirakan terus turun dari 11,5-12,5 persen tahun 2011 menjadi 10,5-11,5 persen," kata Menteri Keuangan Agus Martowardojo di DPR RI, Jakarta, Selasa (31/5).
Sementara tingkat pengangguran ditargetkan turun menjadi 6,4-6,7 persen dari 6,8 persen pada Februari 2011
BACA JUGA: Menkeu Akui Mafia Pajak Masih Marak
Gini Rasio (GR) juga terus mengalami penurunanBACA JUGA: Pemerintah Janji tak Hapus Subsidi
Angka ini diklaim sebagai indikator telah meratanya pendapatan masyarakat.Namun diperkirakan, pertumbuhan ekonomi dunia pada 2012 justru diproyeksikan akan melambat dari 7,4 persen menjadi 6,9 persen
Pemerintah masih tetap mewaspadai sejumlah tantangan, baik dari sisi global maupun domestik
BACA JUGA: Juni, Keluar Daftar Perusahaan Penerima Keringanan Pajak
Dari sisi global, tantangan pada 2012 adalah pemulihan ekonomi global yang belum merata, masih berlanjutnya krisis Eropa dan potensi tingginya harga minyak mentah dan harga komoditas pangan.Sedangkan dari sisi domestik, salah satu tantangan berat sepanjang 2012 adalah perlunya dilakukan perbaikan iklim investasi baik investasi langsung (Foreign Direct Investment/FDI) ataupun investasi domestik untuk mendukung peningkatan kinerja sektor riil dan pembukaan akses lapangan kerja baru.
"Pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak bisa lepas dari pengaruh eksternal dan internal, kinerja investasi dan ekspor sangat dipengaruhi oleh pulihnya kondisi perekonomian dan volume perdagangan dunia," kata Agus.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2012 diprediksi pada kisaran 6,5-6,9 persen lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi negara-negara ASEAN lainnya seperti Malaysia (5,2%), Thailand (4,5%), dan Singapura (4,4%)Untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang tinggi, pemerintah pun menyiapkan berbagai kebijakan fiskal yang bersifat ekspansif pada 2012.
Pemerintah, lanjutnya, juga terus konsisten untuk mendorong sektor pertanian dan sektor perindustrianApalagi kata Agus, sektor pertanian cenderung terus meningkat sejak 2005, walaupun terjadi perlambatan akibat faktor cuaca ekstrim dalam dua tahun terakhir.
"Namun pemerintah meyakini ke depan sektor pertanian akan tumbuh lebih baikUntuk sektor industri pengolahan pada 2010 masih menjadi penyumbang terbesar terhadap total Gross Domestic Produk (GDP) yaitu sebesar 24,8 persen dengan pertumbuhan mencapai 4,5 persen," jelas Agus.
Untuk 2012 industri pengolahan diperkirakan terus meningkat menjadi 4,8-5,1 persen, lebih tinggi dari rata-rata sepuluh tahun terakhir sebesar 4,4 persen.(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BPK Nilai Pemerintah Masih Bandel
Redaktur : Tim Redaksi