Pemerintah Pacu Industri Tekstil di Daerah Orientasi Ekspor

Senin, 09 April 2018 – 07:36 WIB
Ilustrasi tekstil. Foto: Jawa Pos.Com/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah ingin mendorong pengembangan industri tekstil, terutama di daerah yang sudah menjadi penghasil produk berorientasi ekspor.

Salah satunya adalah Jawa Tengah. Selain produktif di industri tekstil, daerah itu cukup kompetitif di sektor alas kaki serta furnitur.

BACA JUGA: 14 Bulan Dilarang, Indonesia Bisa Ekspor Udang ke Australia

Hal itu tidak lepas dari kontribusi industri tekstil yang sangat signifikan terhadap ekspor.

Industri tekstil dan produk tekstil (TPT) tercatat membukukan USD 12,59 miliar atau 10,1 persen dari total ekspor manufaktur pada 2017.

BACA JUGA: Membedah Potensi Untung dan Rugi dari Pelemahan Rupiah

Industri TPT juga berkontribusi 1,07 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) dan mencatatkan nilai investasi Rp 10,19 triliun pada 2017.

”Sektor-sektor tersebut memiliki kinerja yang cukup baik. Apalagi dengan adanya Kawasan Industri Kendal, kami terus aktif untuk menarik investasi masuk,” ujar Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Minggu (8/4).

BACA JUGA: Kecewa Berat, Jokowi: Maret Ini Akan Saya Ubrak-Abrik

Berdasar data Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah, nilai investasi industri manufaktur pada 2015 mencapai Rp10,7 triliun.

Nilai investasi ditargetkan naik sepuluh kali lipat menjadi Rp 104,3 triliun pada 2035.

Selain itu, penyerapan tenaga kerja diprediksi meningkat dari 3,2 juta orang pada 2015 menjadi 6,2 juta orang pada 2035.

Mengenai tentang Kawasan Industri Kendal, pemerintah meyakini perusahaan-perusahaan yang beroperasi di kawasan industri itu akan berperan penting.

Hingga Januari 2018, kawasan terintegrasi yang diresmikan pada November 2016 tersebut telah menarik 39 investor dari Indonesia, Singapura, Malaysia, Tiongkok, dan Jepang.

Kawasan tersebut ditargetkan bisa menyerap potensi investasi hingga Rp 200 triliun dan tenaga kerja sebanyak 500 ribu orang.

Perusahaan-perusahaan yang telah berdiri di Kawasan Industri Kendal.

Antara lain, sektor industri furnitur, makanan, kemasan makanan, baja, label printing, dan boneka.

Beberapa waktu lalu, lanjut Airlangga, terjadi fenomena industri TPT di Jawa Barat merelokasi pabriknya ke daerah lain, terutama Jawa Tengah.

’’Adanya ekspansi dan investasi baru, industri TPT di Boyolali mencari tenaga kerja lebih dari 5.000 orang,” imbuh Airlangga. (agf/c7/sof)

BACA ARTIKEL LAINNYA... UKM Didorong Berani Tembus Pasar Mancanegara


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler