JAKARTA - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Djoko Suyanto menjelaskan, pihaknua masih menunggu hasil penyelidikan tim Mabes Polri untuk mengetahui adanya dugaan pelanggaran HAM dalam aksi penyerbuan aparat terhadap para peserta Kongres Rakyat Papua III di Abepura pada 19 Oktober lalu.
Djoko mengatakan tidak mau terburu-buru menilai hasil temuan Komnas HAM yang menyatakan telah terjadi penyiksaan dan penembakan dalam Kongres tersebut yang menyebabkan tiga korban tewas.
"Sekarang tim dari Mabes Polri sedang ke Papua untuk menyelidiki kejadian tersebutSaya tidak ingin terburu-buru, apakah Komnas HAM itu benar atau tidak
BACA JUGA: Tiap Tahun, Anggaran Gelap Capai Rp14 Triliun
Kita lihat saja hasil dari trim kepolisian yang sudah turun ke sana," kata Djoko usai rapat dengan Satgas TKI di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Senin (7/11).Saat ini, lanjut dia, Polisi tengah melakukan investigasi dugaan pelanggaran HAM itu dengan melibatkan beberapa kalangan
"Sekarang siapa yang bisa menuduh bahwa itu yang ditembak di sana kemarin oleh aparat TNI atau Polri
BACA JUGA: Timwas Temukan Tenda Haji Dijual ke Asing
Komnas HAM misalnya, memberikan pendapat seperti itu tapi tunggu hasil labfornya seperti apa pelurunya seperti apa, tusukan lukanya, seperti apa kan itu (yang dicari tahu, red)," ujarnya.Artinya temuan Komnas HAM ini belum bisa dipercaya ? "Ya silahkan Komnas HAM melakukan penilaian sendiri, tapi pemerintah melalui kepolisian terjunkan tim juga untuk menyelidiki itu," tandasnya.
Seperti diketahui, Komnas HAM menyimpulkan telah terjadi pelanggaran hak asasi dalam aksi penyerbuan aparat terhadap para peserta Kongres Rakyat Papua III di Abepura pada 19 Oktober lalu.
Dalam keterangan pers Jumat lalu, Komnas HAM mengungkapkan adanya penyiksaan dan penembakan
BACA JUGA: Satgas TKI: Eksekusi Pancung Tuti Belum Pasti
(kyd/jpnn)BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketua DPR: Antrian Makan Jemaah Haji Tak Manusiawi
Redaktur : Soetomo