Timwas Temukan Tenda Haji Dijual ke Asing

Senin, 07 November 2011 – 17:29 WIB

JAKARTA - Ketua Tim Pengawas Penyelenggaraan Ibadah Haji, Marzuki Alie, menemukan ada tenda yang berada dalam kawasan Haji Indonesia dijual kepada jamaah haji dari negara lain.

"Tim pengawas menemukan dalam wilayah jamaah Haji Indonesia ditemukan dua tenda yang diisi oleh jamaah haji warga negara Malaysia dan satunya lagi tenda yang diisi oleh Warga negara Afrika," kata Marzuki Alie dalam rilisnya dari Mina, Senin (7/11).

Berpindah tangannya dua tenda itu, menurut informasi yang didapat tim pengawas di lokasi kejadian karena ada pihak yang menjualnya kepada warga asing tersebut.

"Kejadian ini secara resmi sudah dilaporkan ke sektor dan sudah dibahas dengan maktabnya bahkan sudah pula disampaikan kepada Kepala Daerah Kerja (Kadaker) setempat tapi tidak satupun diantara petugas yang berani bertanggung jawab," ungkap Marzuki.

Selain menemukan indikasi penjualan tenda, menurut Marzuki, juga ditemukan sejumlah tenda jamaah haji Indonesia yang sangat kotor karena muasasa-nya tidak bersedia membersihkan.

"Anehnya, kalau ada diantara tenda yang melanggar kontrak para muasasa-nya cepat bertindak karena ini menyangkut dengan uangJadi ini kita anggap sebagai sikap yang tidak profesional dari para muasasa," ujar Ketua DPR RI itu.

Lebih lanjut, Marzuki memuji kinerja sektor kesehatan di Posko Mina

BACA JUGA: Satgas TKI: Eksekusi Pancung Tuti Belum Pasti

"Para medis sangat sigap dalam melayani jemaah, bahkan ada diantara dokter dengan cermatnya memprotes rendahnya nilai gizi dan kolori serta protein yang disajikan dalam makanan untuk jamaah Haji Indonesia," kata Marzuki.

Hal yang tidak mengenakan dari kejadian tersebut, lanjutnya, dokter yang mengkritisi kualitas makanan tersebut malah diberi peringatan keras agar tidak mengulangi perbuatannya melakukan penilaian terhadap makanan.

"Ini perlu diluruskan dan DPR meminta agar peringatan itu dicabut, karena dokter bersangkutan tidak ada salahnya sama sekali
Ada anak bangsa yang karena tugasnya berbicara tentang kebenaran tetapi diberikan peringatan, membuat petugas yang lain takut bersuara," ujar Marzuki.

Kalau kondisi ini tidak diperbaiki, maka semua petugas akan bicara jadi ABS (Asal Bapak Senang) dan akhirnya yang jadi korban adalah semua jemaah

BACA JUGA: Ketua DPR: Antrian Makan Jemaah Haji Tak Manusiawi

"Kita mendzolimi para jemaah," imbuhnya
(fas/jpnn)

BACA JUGA: Kesepakatan Ekstradisi Tak Tercapai

BACA ARTIKEL LAINNYA... KemenkumHAM Respon Pembubaran Tipikor Daerah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler