Satgas TKI: Eksekusi Pancung Tuti Belum Pasti

Senin, 07 November 2011 – 16:49 WIB
JAKARTA – Juru bicara Satgas TKI, Humphrey R Djemat mengatakan Raja Arab Saudi Abdullah bin Abdul Aziz al Saud belum mengeluarkan keputusan eksekusi terhadap TKI yang terancam hukuman pancung karena membunuh majikan yang memperkosanya, Tuti Tursilawati.

Hal itu diketahui setelah Ketua Satgas TKI, Mabtuh Basyuni membicarakan masalah tersebut dengan pemerintah Arab Saudi untuk memastikan waktu  eksekusi pemancungan terhadap TKI asal Majalengka, Jawa Barat.

“Tidak benar setelah Idul Adha ini ada pemancungan terhadap TutiItu kami ketahui karena belum ada keputusan dari Raja bahwa eksekusi akan dilakukan,” kata Djemat usai rapat bersama di Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Jakarta, Senin (7/11).

Selain itu lanjut Djemat, Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi juga telah menyurati Gubernur Mekkah agar WNI tersebut tidak dihukum pancung dan diusahakan untuk diberikan pemaafan oleh keluarga korban

BACA JUGA: Ketua DPR: Antrian Makan Jemaah Haji Tak Manusiawi

“Kepala penjara tempat Tuti ditahan juga mengatakan, tidak ada perintah untuk melakukan eksekusi,” ujarnya.

Karenanya, Djemat menegaskan, kabar soal pemancungan Tuti atau TKI-TKI lain setelah Idul Adha adalah berita yang tidak berdasar
Namun, Djemat mengaku, pihaknya menghadapi kesulitan untuk bernegosiasi agar Tuti tidak dihukum Pancung.

“Kami bukan hanya berhadapan dengan masalah diyath saja, tetapi juga karena keluarga korban berasal dari suku terkenal di Arab yang mempunyai sikap keras untuk masalah pembunuhan,” tandas Djemat.

Karenanya, lanjut dia, Satgas TKI dan pemerintah saat ini sedang mengupayakan pembicaraan dengan tokoh-tokoh dan suku di Saudi, supaya ada pemaafan

BACA JUGA: Kesepakatan Ekstradisi Tak Tercapai

Pemaafan, tegasnya, adalah yang terpenting
Sementara, “kami belum berbicara sama sekali mengenai diyath,” pungkasnya

BACA JUGA: KemenkumHAM Respon Pembubaran Tipikor Daerah

(kyd/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemberantasan Korupsi di Indonesia Rendah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler