JAKARTA - Pemerintah Indonesia siap merombak 34 duta besar (dubes) yang tersebar di berbagai negaraTahapan perombakan ini sudah sampai pada fase fit and proper test tertutup di Komisi I DPR
BACA JUGA: Pendaftaran Parpol Baru Untuk Pemilu 2014 Ditutup
Isu-isu penting menjadi bahan kajian dalam fase iniAnggota Komisi I DPR Roy Suryo menuturkan, sifat rapat fit and proper test yang tertutup adalah amanat undang-undang
BACA JUGA: Gugatan Pemilukada Barito Selatan Dicabut
"Tapi saya jamin dalam penentuannya nanti berdasarkan penilaian yang objektif," ujarnya di sela-sela pembahasan fit and proper testSurat usulan dari presiden sendiri sejatinya sudah masuk ke DPR sejak sebelum puasa lalu
BACA JUGA: PAN Konsen pada Agenda Partai
Total, ada 34 nama calon dubesTapi, lanjut Roy, ada satu nama yang akhirnya mengundurkan diri"Dia adalah Prakoso, calon dubes RI di Italia yang berkedudukan di Roma," tutur politisi asal Partai Demokrat itu.Roy cukup hati-hati dalam menyebutkan nama-nama calon dubes tersebutDia beralasan, surat dari presiden tentang nama-nama calon dubes ini bersifat rahasiaDari penulusaran di DPR, muncul lima nama yang bakal masuk diantara 33 dubes ituMereka adalah Lutfi Rauf kandidat dubes Thailand, Mayerfas (Vietnam), Andri Hadi (Singapura), Dian Wirengjuit (Iran), dan Nurul Qomar (Kazakstan)"Ada juga calon pensiunan jendral TNI dan Polri,""jelas Roy.
Penarikan dubes antara lain dilakukan di Kolombia, PBB, Denmark, Vatikan, Swedia, Kerajaan Belanda, Kerajaan Inggris, Rusia, Aljazair, dan BahrainSelain itu, perombakan dubes juga terjadi di Mesir, Oman, Irak, Uni Emirat Arab, dan KubaDalam sehari, rata-rata Komisi I bakal menguji 18 calon dubesDengan sistem ini, diharapkan pengujian 33 calon dubes rampung dalam tiga hari.
Roy menjelaskan, dalam ajang fit and proper test kemarin, sebagian besar calon dubes masih banyak yang pamer ilmu terkait kondisi umum negara yang bakal ditempatiMisalnya, ngomong masalah luas negara, jumlah penduduk, potensi WNI yang ada, batas-batas wilayah, dan kondisi demografis lainnyaMenurut Roy, pemaparan itu tidak terlalu pentingYang lebih utama, kata dia, adalah visi dan misi atau agenda diplomasi.
Pakar telematika itu menjelaskan, di beberapa negara ada agenda penting yang harus dipaparkan jelas tentang agenda diplomasi RIMisalnya di Singapura tentang perjanjian ekstradisi, di Vietnam tentang perjanjian perdagangan, di Iran tentang sikap Indoneisa terhadap kebijakan nuklir setempat, sedangkan di Azerbeizan diplomasi terkait kerjasama membangun negara pecahan Uni Soviet.
Dalam pembahasan ini, Komisi I memiliki tiga skenarioPertama, Komisi I akan menyepakati usulan calon dubes yang dilayangkan presidenKedua, Komisi I akan sepakat dengan catatan mengacak lagi sebagian nama dan negara tujuan penempatan"Kami tentu punya pertimbangan sendiri," tuturnyaPertimbangan diantaranya adalah pernah bertugas di negara-negara yang sesuai usulan presidenSkenario ketiga adalah, Komisi I secara terang-terangan monolak nama yang diusulkan presiden(wan)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kaban: Caleg Peroleh Suara Harus Dapat Kursi
Redaktur : Tim Redaksi