jpnn.com, JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan Effendi Simbolon tidak sepakat dengan wacana yang menyebutkan persoalan internal masing-masing partai politik harus diselesaikan sebelum pembentukan kabinet Presiden Joko Widodo.
“Jangan terlalu membesar-besarkan kabinetnya, ya karena kabinet itu merupakan bagian dari eksekutif yang sifatnya membantu presiden. Partai punya kemandirian, mereka punya lex specialist,” kata Effendi dalam diskusi Ngebut Munas Parpol Jelang Kabinet Baru di Jakarta Pusat, Sabtu (20/7).
BACA JUGA: Tolak Gerindra Merapat ke Jokowi, Effendi: Parpol Jangan Dimanja
BACA JUGA: Calon Menteri dari PDI Perjuangan Tergantung Restu Bu Mega
Menurut Effendi, kebetulan saja koalisi partai di Indonesia ini masih belum jelas sebagaimana yang terjadi di Amerika Serikat dan beberapa lainnya di Eropa. Effendi menjelaskan, kalau di Amerika Serikat ada Partai Demokrat dan Republikan, yang sudah jelas posisinya.
BACA JUGA: Effendi Simbolon Tidak Setuju Gerindra Diajak Masuk Koalisi, Begini Alasannya
Pun demikian dengan posisi partai politik di beberapa negara di Eropa. “Kalau kita (Indonesia) koalisinya cenderung menuju titik di mana ada madunya, kan. Koalisinya yang asyik-asyik saja,” ungkap anggota Komisi I DPR itu.
Dia menegaskan, tidak perlu menunggu solidnya partai untuk mendukung pemerintah dalam menentukan kabinet. Presiden memiliki hak prerogatif dalam menentukan menteri.
BACA JUGA: Winger Andalan Persija Kena Sanksi Rp 20 Juta dan Larangan Bermain 2 Laga
BACA JUGA: Syarat Gerindra yang Ini Tidak Bisa Ditawar - tawar Lagi, Pemerintah Sanggup ?
Sementara itu, kata dia, partai juga bukan di bawah presiden. Menurut dia, sudah seharusnya pemerintah tidak memiliki ketergantungan dengan partai politik.
“Jadi kalau presiden mau pilih siapa, oh tetapi harus tertib dulu partainya, tidak bisa seperti itu. Partai bukan bawahan presiden, meskipun dalam praktiknya bisa dilihat ada beberapa seperti itu,” kata Effendi. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Pesan PDIP untuk Penyebar Susunan Kabinet Jokowi - Maruf di Media Sosial
Redaktur & Reporter : Boy