Pemerintahan SBY Diprediksi Jatuh pada 2012

Selasa, 15 November 2011 – 19:40 WIB

JAKARTA--Direktur Lingkar Madani, Ray Rangkuti memprediksi Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan 'goyang' pada tahun 2012 seiring dengan munculnya kesadaran baru dari Sekretariat Gabungan (Setgab) bahwa mereka hanya digunakan untuk melanggengkan kekuasaan SBY.

“Kalau kita perhatikan, tidak ada satu kekuatan pun yang kini berpendapat SBY harus dipertahankan sampai 2014Saya kira, pada 2012 SBY akan benar-benar jatuh

BACA JUGA: Minim Saksi, Polisi Kesulitan Tangkap Penembak Papua

Bukan semata-mata karena soal kesejahteraan, tapi juga karena dia tidak menepati janji-janjinya dan Setgab dijadikan benteng untuk melanggengkan kekuasaannya," kata Ray Rangkuti, dalam diskusi bertajuk “Krisis Ekonomi dan Jatuhnya Pemimpin” yang diselenggarakan Rumah Perubahan 2.0, di Jakarta, Selasa (15/11).

Bersama Ray, juga tampil sebagai pembicara ekonom senior Rizal Ramli, anggota Fraksi PKB DPR Lily Chadidjah Wahid dan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon.

Menurut Ray, ekspektasi rakyat terhadap pemberantas  korupsi dan penyelesaian kasus Century secara hukum sangat tinggi
"Ini yang tidak kunjung tuntas dan SBY terkesan lebih membiarkan," tukas Ray.

Sementara Fadli Zon, menegaskan krisis ekonomi bisa menjatuhkan sebuah rezim yang berkuasa

BACA JUGA: Kelompok Abu Omar juga Incar Warga Syiah

Hal ini sudah terbukti dengan tumbangnya Soeharto yang telah berkuasa lebih dari 30 tahun
Padahal, waktu itu IMF, Bank Dunia serta analis dalam negeri dan luar negeri mengatakan fundamental ekonomi Indonesia kuat

BACA JUGA: KIDP: UU Penyiaran Ditafsirkan Sepihak

Krisis ekonomi sesungguhnya kini juga sudah terjadi.

Fadli Zon mengatakan, SBY telah banyak melakukan kebohonganAngka-angkanya, seperti pertumbuhan ekonomi, kurs rupiah, jumlah penduduk miskin yang terus turun, memang tampak bagusNamun praktiknya dalam keseharian kehidupan rakyat semakin susah.

“Survei internal Partai Gerindra menunjukkan masalah utama yang dihadapi rakyat adalah naiknya harga yaitu 30 persenSetelah itu masalah sulitnya pekerjaan dan korupsi yang merajalelaKe depan, harga-harga akan makin kacau karena pemeritah menganut sistem ekonomi neolibIni akan memicu kemarahan rakyat,” ujar Fadli Zon.

Pendapat senada juga datang dari Rizal RamliDia mencontohkan pada 1996, tidak satu pihak pun menduga Soeharto akan jatuhSebaliknya banyak analis dalam dan luar negeri memuji fundamental ekonomi IndonesiaHanya Econit waktu itu menerbitkan kajian dengan judul 1997 sebagai Tahun KetidakpastianTernyata prediksi itu benarKrisis ekonomi terjadi dan berdampak luar biasa bagi Indonesia yang sekaligus menjadi penyebab jatuhnya rezim Soeharto.

Kini lanjutnya, Amerika dan Eropa dilanda krisisPadahal, kedua kawasan ini menjadi pasar utama ekspor IndonesiaSementara itu, beratnya beban hidup serta korupsi yang sistemik dan massif menurunkan kepercayaan rakyat terhadap pemerintahSayangnya pemerintah sekarang tidak kunjung belajar dari kesalahan masa laluHal ini ditandai dengan masih belum berubahnya sistem ekonomi neolib yang dianut pemerintah ke sistem ekonomi kerakyatan yang sesuai dengan konstitusi.

“Krisis ekonomi bisa menjatuhkan pemimpinItu sudah terjadi di Yunani, Italia, Irlandia, dan banyak negara lainPada saat yang sama, pemerintah selalu membanggakan besarnya cadangan devisa yang US$110 miliarTidak pernah dijelaskan, dari jumlah itu berapa yang benar-benar dimilik negaraPadahal, negara hanya punya 25 persenSisanya adalah uang panas milik swasta yang sewaktu-waktu bisa ditarik kapan saja mereka mauKalau sudah begitu Indonesia bisa kolapsDitambah dengan kepercayaan rakyat yang turun, pemerintah memang bisa jatuh,” jelas Rizal.

Sedangkan Lily Wahid menilai Presiden SBY tidak punya empati terhadap penderitaan rakyatDi tengah tekanan harga berbagai barang kebutuhan dan jasa yang terus meningkat, SBY justru sibuk membuat laguSeharusnya dia mengambil peran sebagai Presiden dan kepala negara untuk menyelematkan rakyatnya dari keterpurukan.

“Saya kira ini tanda-tanda semakin dekatnya kejatuhan SBYIndonesia seperti apa yang akan kita wariskan kepada anak cucu di kemudian hari? Tidak mungkin kita serahkan masa depan Indonesia kepada pemerintah sekarang yang benar-benar neolibUntuk itu, mari kita bergandeng tangan untuk melakukan perubahan, tentu saja dengan tetap berdoa kepada Allah SWT,” pungkas Lily(fas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Daftar Hadir Dewan Harus Diumumkan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler