Pemimpin ISIS Tewas, Kekuatan Tersisa 1.000 Militan

Minggu, 16 Juli 2017 – 13:29 WIB
Tentara Irak merayakan kemenangan ketika berhasil merebut Mosul dari kekuasaan ISIS. Foto: Ahmad al-Rubaye/AFP

jpnn.com, WASHINGTON - Kelompok radikal ISIS kalah di Iraq dan kian tersudut di Syria. Perkembangan terbaru, kekuatan kelompok itu juga pudar di Afghanistan setelah pasukan Amerika Serikat (AS) menghabisi Abu Sayed, pemimpin tertinggi ISIS Afghanistan.

Kabar tersebut dirilis Pentagon kemarin (15/7). ”Abu Sayed tewas dalam serangan pada 11 Juli di sarang ISIS Wilayah Khorasan di Provinsi Kunar.” Demikian bunyi keterangan tertulis Departemen Pertahanan AS.

BACA JUGA: Fahri: Memangnya Habib Rizieq ada Deal Sama Pemimpin ISIS?

ISIS Wilayah Korasan yang disingkat IS-K atau ISIS-K adalah sebutan untuk cabang ISIS yang beroperasi di Afghanistan dan Pakistan.

Kelompok radikal itu kali pertama muncul pada 2015 di dua provinsi perbatasan Afghanistan dan Pakistan, Kunar dan Nangarhar.

BACA JUGA: Heboh Penemuan Tas Hitam Berisi Peluru Senjata AK-47 dan Tulisan ISIS

Selain Abu Sayed, aksi udara AS pada Selasa (11/7) itu menewaskan sejumlah militan. Menurut Jenderal John Nicholson, komandan pasukan gabungan AS-Afghanistan, jumlah ISIS-K di negara yang dipimpin Presiden Ashraf Ghani tersebut sudah jauh berkurang.

”Yang tersisa mungkin tidak sampai 1.000 militan di seluruh Afghanistan,” katanya.

BACA JUGA: Simpatisan ISIS Ini Pernah Tebar Ancaman di Akun FB, Isinya Mengejutkan

Tewasnya Abu Sayed menandai kekalahan ketiga ISIS-K oleh pasukan gabungan AS-Afghanistan. Sebelumnya, dua pemimpin ISIS-K lain juga tewas dalam serangan antiteror AS-Afghanistan.

Dua pendahulu Abu Sayed itu adalah Hafiz Saeed dan Abdul Hasib. Saeed tewas dalam serangan drone AS pada Juli 2016, sedangkan Hasib tewas dalam aksi udara militer AS pada akhir April lalu.

”Kami tidak akan berhenti. Kami akan terus melancarkan serangan demi serangan hingga ISIS-K tidak tersisa lagi di Afghanistan,” ungkap Nicholson.

Pentagon menargetkan Afghanistan bebas ISIS atau ISIS-K tahun ini juga. Nicholson optimistis target itu bisa tercapai.

Apalagi, belakangan, militan sempalan Al Qaeda yang kali pertama muncul di Iraq tersebut tidak lagi terdengar sepak terjangnya di Afghanistan.

Kematian Abu Sayed disambut gembira Menteri Pertahanan AS Jim Mattis. Dalam jumpa pers pada Jumat, dia menyebut tewasnya satu lagi pemimpin ISIS itu akan memberikan dampak signifikan terhadap kampanye antiteror global.

”Anda membunuh pemimpin mereka dan jaringan kelompok itu akan perlahan bubar. Ini kemenangan yang menggembirakan. Kita sudah berada di jalur yang tepat,” tegasnya. (AFP/Reuters/BBC/hep/c23/ttg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... ISIS di Irak Keok, Polri Makin Waspada


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
ISIS   Afghanistan  

Terpopuler