Pemprov DKI Mulai Gelar Imunisasi Massal Difteri

Senin, 11 Desember 2017 – 18:11 WIB
Ilustrasi Imunisasi. FOTO : JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai menggelar imunisasi massal difteri atau Outbreak Respons Imunisation (ORI) serentak di dua wilayah.

Yakni Jakarta Utara dan Jakarta Barat, dimulai Senin (11/12) hari ini. Menteri Kesehatan Nila Moeloek dikabarkan meninjau langsung imunisasi tersebut.

BACA JUGA: Kasus Difteri Ancam 35 Wilayah di Jatim

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, imunisasi ulang di dua wilayah ini akan menyasar 1,2 juta penduduk berusia 1-19 tahun.
Pemberian imunisasi difteri ini akan diberikan dalam tiga putaran, yakni hari ini, kemudian diulang pada 11 Januari 2018, dan ketiga kalinya di 11 Juli 2018.

"Kami tidak ingin mendengar kabar adanya penolakan," kata Anies, Senin (11/12).

BACA JUGA: Tolak Dana Hibah Tunjangan Guru Honorer Swasta Jakarta

ORI ini akan dilakukan di sekolah TK, PAUD, SD, SMP, SMA, dan sederajat serta perguruan tinggi.

Juga dilakukan di fasilitas kesehatan, seperti posyandu, puskesmas, rumah sakit umum daerah, dan tempat lain, seperti daycare, apartemen, dan rumah susun.

BACA JUGA: Anak Buah Anies Pastikan 4Play Bukan Kedok Baru Alexis

Total sasaran yang akan mendapat imunisasi di seluruh wilayah DKI sebanyak 2,9 juta penduduk.

“Kami imbau kepada para orang tua, juga guru-guru untuk mendukung imunisasi ulang ini sukses. Kami dengar KLB difteri ini terjadi karena adanya penolakan imunisasi,” kata Anies.

Anies mengatakan, akan dikeluarkan instruksir gubernur kepada seluruh kepala daerah hingga RT/RW untuk memastikan tidak ada anak yang terlewatkan dari imunisasi difteri ini .

Pasalnya, kata Anies, penularan penyakit ini di Jakarta terus meningkat dan cukup mengkhawatirkan.

Dalam empat tahun terakhir ini kasus difteri terus meningkat di DKI. Di 2014 baru dilaporkan empat kasus difteri, tapi kemudian terus meningkat sembilan kasus pada 2015, 17 kasus di 2016 dan menjadi 26 kasus di 2017 per hari ini.

Angka kematian di 2016 sebanyak satu orang, sedangkan 2017 berjumlah dua orang.

Kasus tertinggi ditemukan di Jakarta Utara sebanyak 52 persen, sedangkan Kepulauan Seribu belum ditemukan kasus. (tan/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Naik 4 Kali Lipat, Pemprov DKI Anggaran Rp 2 T untuk RTH


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler