Tujuan utama kunjungan seminggu di Australia ini adalah mempromosikan hubungan people to peopleKhususnya lewat jalur olahraga
BACA JUGA: Paling Enjoy jika Tahan 3,5 Jam tanpa ke Toilet
Sebagai bonus: Bertemu bintang basket Aborigin yang sukses menembus NBAAustralia negara gila olahraga
BACA JUGA: Jualan Barbeque untuk Bantu Biaya Tim ke Surabaya
Selama di Australia, kebanyakan pertemuan saya adalah dengan orang-orang olahragaBACA JUGA: Nasib Situs Berita Arrahmah.com setelah Jibril Ditangkap
Saya juga bertemu menteri olahraga di beberapa kawasanSelain di Northern Territory, juga Kevin Greene, menteri olahraga dan rekreasi New South Wales (negara bagian dengan penduduk terbanyak) di SydneyKemudian, di Canberra Selasa lalu (8/9), saya diajak ke tempat yang sangat mengagumkan: Australian Institute of Sports (AIS).Pada dasarnya, AIS merupakan tempat pemusatan latihan untuk atlet-atlet AustraliaMulai tingkat junior sampai eliteDi sana berbagai fasilitas kelas dunia tersedia untuk puluhan macam olahragaDi sana, sejak berdiri pada 1981, tak terhitung jumlah atlet elite kelas dunia yang lulus.
Dari basket saja ada berapa nama kondangYang utama adalah Luc Longley, pemain basket yang pada pertengahan 1990-an meraih popularitas luar biasa di NBAWaktu itu, dia bermain di Chicago Bulls, menjadi salah satu rekan setim Michael JordanSelain Longley, ada Andrew Bogut, yang sekarang menjadi pilar klub Milwaukee Bucks di NBAAda juga Lauren Jackson, salah satu pemain wanita terbaik di dunia.
Menurut Marty Clarke, pelatih kepala basket pria di AIS, mungkin 40-50 persen pemain di NBL Australia merupakan lulusan AISClarke ?yang juga pelatih tim nasional junior Australia? menjelaskan, dia konstan berkomunikasi dengan asosiasi-asosiasi di berbagai penjuru AustraliaPihaknya terus mencari pemain-pemain muda berbakat, maksimal kelas XI SMA (kalau kelas XII sudah harus siap ujian).Kadang tidak harus pemain paling berbakat, tapi pemain yang dianggap punya potensi besar bila dikembangkan dengan tepat?Untuk putra lebih sulit daripada putriSebab, pertumbuhan postur putri lebih cepat daripada putraKadang, kemampuan pemain putra berkembang pesat di akhir masa remaja,? ungkapnya.
Setiap dua tahun AIS ?merekrut? sekitar 12 pemain putra dan putri untuk pindah ke CanberraMereka bersekolah di ibu kota Australia itu dan menjalani latihan khusus pada pagi dan sore di luar jam sekolahAda pula camp-camp basket khusus selama empat hari untuk calon-calon pemain lainJuga ada program bagi pihak-pihak asing yang ingin mendapatkan bantuan pengembangan dari AISBaru-baru ini, katanya, ada tim junior Filipina datang untuk menjalani camp di Canberra.
Fasilitas di AIS memang superkompletSelain gedung khusus basket berisikan empat lapangan, ada pula pusat rehabilitasi dan pusat kebugaran yang besar dan kompletJuga ada tempat khusus di mana atlet bisa berlatih dalam cuaca di negara tempat mereka kelak bertanding (misalnya simulasi tropis dan panas)
Dasar nasib baik, di AIS kami bertemu Patrick ?Patty? MillsBagi kebanyakan orang, nama itu mungkin belum terlalu dikenalTapi, lihatlah dalam lima tahun ke depan, ada peluang nama itu bakal dikenal di berbagai penjuru dunia
Mills, 20, merupakan salah satu produk sukses AISDia salah satu pemain basket Aborigin pertama yang sukses menembus level tertinggiBukan hanya di Australia, tapi di duniaPoint guard ini termasuk pemain termuda yang pernah bergabung di Boomers, julukan tim nasional AustraliaDia sudah berkiprah dan meraih banyak pujian di Olimpiade Beijing tahun laluPada Juni lalu, Mills berhasil menembus ranking NBADia dicomot oleh salah satu tim kuat di liga paling bergengsi itu: Portland Trail Blazers.
Salah satu pelatihnya di Blazers adalah Joe Prunty, yang pada Agustus lalu hadir di Surabaya, melatih pemain-pemain SMA terbaik dari 15 provinsi di Indonesia, dalam even Indonesia Development Camp 2009 (hasil kerja sama NBA dan DetEksi Basketball League).Sayang, tidak lama setelah bergabung di Blazers, Mills patah kakiSudah sepuluh pekan terakhir ini dia harus berjalan memakai kruk (setelah operasi)Mungkin dia baru pulih satu sampai dua bulan lagi?Nasib buruk,? katanya singkat
Saya pun bertanya, mengapa rehabilitasi di Canberra? Bukankah di Amerika lebih lengkap? Ternyata, Mills bilang tidak ada yang lebih lengkap dari AIS di Canberra"Kalau ada yang lengkap di Amerika, saya lebih baik rehabilitasi di sanaKarena pada prinsipnya saya sudah pindah, dan segala milik saya sudah ada di sanaKarena tidak ada, saya balik ke siniBahkan, begitu cedera, Marty Clarke merupakan salah satu orang pertama yang saya hubungi," tuturnya
Tidak ada pujian lebih tinggi dari pengakuan seorang atlet elite.
***
Mills merupakan atlet Aborigin yang suksesSelama di Australia beberapa kali pula saya bertemu perwakilan organisasi yang bekerja membantu anak-anak Aborigin lewat jalur olahragaAda pertemuan dengan Clontarf Foundation di Darwin, yang banyak bekerja di kawasan utara atau barat AustraliaMereka mencoba membantu anak-anak Aborigin yang punya latar belakang sulit atau kekerasan lewat permainan Australian FootballSyarat untuk ikut: Harus masuk sekolah
Di Marrickville High School di Sydney, saya bertemu National Aboriginal Sporting Chance Academy (NASCA), yang juga melakukan kegiatan lewat Australian Football.
Sebagai informasi balasan, saya pun banyak mempresentasikan DetEksi Basketball League (DBL), selain bicara soal media di IndonesiaApalagi, misinya agak miripLewat DBL, kami pun ingin mempromosikan konsep student athleteKalau mau main basket di liga pelajar terbesar di Indonesia itu, harus selalu naik kelas
Ketika kami menyampaikan DBL di University of Sydney, ternyata ada sambutan menarikAnthony Fine, 21, salah satu mahasiswa Indonesian Studies di situ, ternyata pernah nonton langsung pertandingan DBLDia menyaksikan final Honda DBL 2009 seri Nusa Tenggara Barat, di MataramDengan antusias Fine mengaku geleng-geleng kepala melihat hebohnya DBL?Penonton sampai harus bergantian memenuhi gedungSaya tidak menyangka ada even olahraga sehebat itu di IndonesiaDi Australia saja tidak seperti itu,? katanya kepada rekan-rekan lain di kelas.
Di Australia basket memang maju pesat, tapi sekarang lebih bersifat olahraga partisipasi di tingkat grass rootDi tingkat profesional, harus diakui bahwa National Basketball League (NBL) memang sedang menjalani masa sulitTim-timnya kesulitan keuangan, duit sponsor makin mengering.Pertandingan-pertandingan basket di Australia berkualitas sangat tinggi, namun penontonnya sepiAda banyak teori mengapa hal itu terjadiTapi, pada dasarnya basket kalah bersaing dengan berbagai olahraga di negara yang gila olahraga ini
Olahraga nomor satu, sudah bukan rahasia lagi, adalah Australian FootballDan, itu nomor satu jauh di atas nomor dua yang lainAustralian Football League (AFL), liga tertinggi olahraga itu, kini memiliki 16 tim, dan memiliki perputaran uang fantastisSaat hari terakhir kunjungan di Melbourne, Rabu kemarin (9/9), saya diberi tur fasilitas Essendon Football Club (Bombers), salah satu dari sepuluh (!) tim AFL yang bermarkas di kawasan MelbourneTim ini merupakan salah satu yang memiliki member terbesar dan perputaran uang tertinggi.
Simon Matthews, general manager media and community Essendon Bombers, menjelaskan bahwa timnya memiliki sekitar 60 karyawanPerputaran uangnya mencapai 40 juta dolar Australia semusimDari jumlah itu, sekitar 7 juta dolar untuk gaji pemainPemasukannya? Sebagian dari member, yang menyumbang sampai 5 juta dolar semusimLalu 7 juta dolar dari pembagian hasil penjualan hak siar televisiSetelah itu pemasukan lain-lain.
Pemasukan televisi AFL sangatlah fantastisKontrak lima tahun mencapai hampir 800 juta dolar Australia! "Kontrak itu habis dua tahun lagiKemungkinan, ketika perpanjangan, nilainya bisa mencapai 1 miliar dolar untuk lima tahun selanjutnya," jelas Matthews.Angka itu jauuuuuuh lebih tinggi daripada yang lainA-League, liga sepak bola Australia yang sedang melangkah maju, hanya punya kontrak televisi sekitar 1 sampai 2 juta dolar Australia semusim! Ya, AFL ratusan kali lebih raksasa! Bahkan rugby, yang juga populer, tidaklah sekaya AFL.
?Tim termiskin AFL punya perputaran uang sekitar 20 juta dolar semusimTim terkaya rugby mungkin hanya 15 atau 16 juta dolar semusim,? jelas Greg Baum, sports editor The Age, koran di MelbourneSaking jauhnya, AFL pun menyedot perhatian media terbesarMenurut Baum, saat musim AFL (sekitar tujuh bulan, berakhir September ini), 80 persen porsi halaman olahraganya tercurahkan untuk AFL(bersambung)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Satu Bayi Bisa Laku Rp.45 Juta !
Redaktur : Tim Redaksi