JAKARTA - Sutradara Joko Anwar merasa prihatin dengan ditariknya film-film luar negeri dari IndonesiaDia juga pesimistis bahwa penarikan film impor ini akan mendongkrak perfilman tanah air
BACA JUGA: David Tobing Deadline Menkes
Dalam akun twitter pribadinya Joko menulis; "Kenapa penonton film lokal turun? Ya salah satunya pada kapok krn di bioskop lokal banyak film sampah."
Nah, jika film impor ditarik makan pasti akan berdampak pada sepinya kunjungan penonton ke bioskop
Sementara itu sutradara kondang Hanung Bramantyo tetap optimis ditariknya film impor tidak akan banyak berpengaruh terhadap kondisi perfilman tanah air
BACA JUGA: Sejak Desember, Adjie Makin Memanjakan
Bahkan dia membantah anggapan bahwa bangkitnya film nasional merupakan sumbangsih dari film-film Hollywood yang beredar di bioskop Indonesia"Yang membangkitkan film nasional yang orang Indonesia sendiri," kata Hanung.
Lebih lanjut dia menerangkan sebelum tahun 1998 film Indonesia tidak bergairah
BACA JUGA: KPK Batalkan Pemanggilan Megawati
Namun setelah era itu mulai muncul beberapa film yang menjadi titik balik bangkitnya film nasionalMisalnya Petualangan Sherina dan Ada Apa Dengan Cinta.Bahkan perfilm Indonesia semakin bersemangat dengan munculnya film-film berkualitasPuncaknya adalah munculnya film Laskar Pelangi besutan Riri RizaMenurut Hanung, itu adalah salah satu film tersukses lantaran telah ditonton sekitar 4,2 juta orang di Indonesia"Jadi saya percaya industri film nasional tidak akan mati," ucapnya.
Seperti yang diketahui penerbitan kebijakan itu bermula dari keluhan Hanung yang menentang murahnya pajak mendatangkan film impor dibanding membuat film nasional.
Keluhan itu lantas direspons Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam rapat kabinet pada November tahun laluPresiden pun memerintah menteri keuangan untuk meninjau ulang ketidaksetaraan aturan pajak dan bea masuk tersebut(kuh)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Banten Larang Ahmadiyah Dengan Perda
Redaktur : Tim Redaksi