jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) menggelar Diskusi Media Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) di Gedung Kemkominfo, Jakarta, Sabtu (19/8).
Hadir dalam diskusi antara lain Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (DPDTT) Eko Putro Sandjojo, Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Bidang Keterpaduan Pembangunan Adang Saf Ahmad.
BACA JUGA: Menteri Desa Minta Abpednas Ikut Kawal Dana Desa Â
Kemudian Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Sekjen Kemendagri) Hadi Prabowo selaku Sekretaris Utama Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP).
Pada kesempatan tersebut, Eko menjelaskan bahwa salah satu program utama dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa yaitu lewat program Dana Desa. Kini nilainya terus bertambah. Setiap desa bisa menerima miliran rupiah per tahun.
BACA JUGA: Pak Kades jadi Tersangka Korupsi Dana Desa
"Pertama kali digulirkan pada 2015 lalu, jumlah angaran dana desa mencapai Rp 20.76 triliun. Meningkat menjadi 46,9 triliun di 2016 dan naik lag menjadi Rp 60 triliun di 2017," ujar Eko.
Bahkan rencananya di 2018 mendatang kata Eko, anggaran dana desa meningkat dua kali lipat hingga mencapai 120 triliun. Dengan demikian, jumlah penerimaan tiap desa mencapai hingga miliran rupiah.
BACA JUGA: Dana Desa Merupakan Legacy Presiden Jokowi, Harus Jalan Terus
Menurut Eko, anggaran dana desa terus bertambah setelah pemerintah melihat realisasi dari penggelontoran dana yang begitu besar. Pada 2016 berhasil dibangun 66.884 km jalan desa. Kemudian 511,9 km jembatan, 1.819 unit pasar desa dan 14.034 unit sumur.
"Kemudian juga berhasil dibangun 686 unit embung. Lalu 65.998 drainase, 12.596 unit irigasi, 11.296 unit PAUD, 3.133 unit polindes, 7.524 posyandu, 38.184 unit penahan air, 1.373 unit tambatan perahu, 16.295 unit air bersih dan 37.368 unit MCK," pungkas Eko.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sudah Ada 900 Pengaduan tentang Kasus Dana Desa
Redaktur & Reporter : Ken Girsang