JAKARTA - Terungkapnya lembaga yang mencatut Istana Kepresidenan dan Sekretariat Negara oleh Irwannur Latbual yang mengaku staf ahli Presiden Susilo Bambang Yuhdoyono, justru membuat para pihak yang selama ini tertipu resahSatu per satu korban yang sempat menyerahkan uang ke Irwannur karena dijanjikan bekerja sebagai PNS di Badan Sumber Daya Manusia Indonesia Pemerhatian Pembangunan Ekonomi Daerah (BSDMI P2ED) mulai gelisah
BACA JUGA: KY Tunggu Reaksi Polisi
Di antara para korban ada yang mengaku sudah memberikan Rp40-50 juta
BACA JUGA: Ical Minta Menteri dari Golkar Ditambah
Bahkan sudah banyak kepala daerah yang juga ikut tertipu.Merasa 'bisnis' yang diduga sudah beroperasi sejak 2009 ini terungkap media, pengurus BSDMI justru balik mengancam
BACA JUGA: MA Polisikan Wakil Ketua KY
Selain menjawab pertanyaan wartawan dengan asal jawab, Irwannur yang mengaku staf ahli Presiden SBY mengatakan, tidak ada hubungan antara kerja media dengan lembaga yang dipimpinnyaPadahal jika memang BSDMI bakal menjadi Kementrian, tentunya lembaga ini adalah milik publik.
"Nanti kamu saya undang saja ke JakartaKalau di Jakarta, habis kamu," kata Irwannur saat bisa dihubungi melalui teleponNamun kini nomor Irwannur tak lagi aktif.
Ancaman melalui sms juga diterima wartawan JPNN, Senin (11/7)Kali ini datang dari Syafudin yang mengaku menjabat sebagai Sekretaris Jenderal BSDMI yang berkantor di jalan tugu proklamasi dan Setneg.(Untuk diketahui, di Jakarta tidak ada nama jalan Tugu Proklamasi dan pihak Setneg sudah membantah keberadaan badan ini).
"Hati-hati dalam pemberitaanSaya sudah bacaTunggu aja saya pasti cari andaSaya simpan ini sms anda," kata Syafudin.(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sekjen Kemendagri Bantah PNPM Tak Adil
Redaktur : Tim Redaksi