"Penyumbang utama peningkatan pendapatan ini, terjadi karena volume penjualan batubara naik sebanyak 3,3 juta ton, yakni dari 17,7 juta ton di tahun 2008 menjadi 21 juta ton batubara di tahun 2009," ungkap Manajer Corporate Communications Department PT ITM, Melina Karamoy.
Dijelaskan Melina lagi, total penjualan bersih hingga akhir tahun 2009 sendiri adalah sebesar USD 1.508 juta, atau naik 15 persen dari USD 1.317 juta di tahun sebelumnya
BACA JUGA: Cukai Rokok Masih Primadona Negara
Peningkatan volume penjualan ini mampu menaikkan pendapatan sebelum bunga dan pajak (Earning Before Interest and Taxes/EBIT) perusahaan itu, di mana EBIT sampai penghujung tahun 2009 tercatat sebesar USD 436 juta, atau naik 28 persen dari USD 340 juta untuk periode yang sama di tahun 2008.Peningkatan ini, juga disebutkan mampu menaikkan marjin laba kotor, dari sebesar 2 persen menjadi 38 persen di tahun 2009, serta mengimbangi penurunan rata-rata harga jual batubara, dari USD 73,9 per ton di tahun 2008, menjadi UD 71,5 per ton di tahun 2009
Akan halnya produksi PT ITM, seperti dipaparkan Melina lagi, sebanyak 21 juta ton batubara di tahun 2009 itu berasal dari lima anak perusahaan mereka, masing-masing yakni PT Indominco Mandiri, PT Trubaindo Coal Mining, PT Bharinto Ekatama, PT Kitadin, serta Jorong Barutama Greston, yang berada di Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan
BACA JUGA: Dirjen Bea dan Cukai Pecat 23 Petugas Nakal
Adapun untuk distribusi penjualannya, sebanyak 20 persen (4,2 juta ton) disebutkan dipasarkan ke Jepang, 19 persen ke Republik Rakyat Tiongkok, sebanyak 12 persen ke Taiwan, serta masing-masing 10 persen ke India dan ThailandKini, untuk tahun 2010, PT ITM pun menargetkan penjualan batubara mereka dapat mencapai jumlah 23 juta ton
BACA JUGA: Bagi Hasil Migas Tak Transparan
Target ini dibuat berdasarkan kontrak penjualan yang telah mereka lakukan, di mana sebanyak 53 persen telah ditentukan harga jualnya, 25 persen adalah kontrak dengan harga jual berdasarkan indeks (seperti Barlow Jonker dan News Castle), 8 persen yang sudah disepakati volume penjualannya, sementara sisa sebesar 14 persen masih dicarikan pasar penjualannya.Untuk target produksi sebanyak 23 juta ton itu, masih menurut Melina, antara lain diharapkan berasal dari produksi PT Indominco sebanyak 13,2 juta ton, PT Trubaindo sebanyak 6 juta ton, serta Jorong Barutama Greston dan PT Kitadin di Embalut masing-masing sebanyak 2 juta dan 1,6 juta tonAkan halnya PT Bharinto, yang baru akan berproduksi pada tahun 2010 ini, dipatok target produksi awal sebesar 0,2 juta ton(ak/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Triliunan Rupiah Dipasrahkan ke Daerah
Redaktur : Tim Redaksi