jpnn.com, JAKARTA - Jalan tol Trans Jawa maupun Trans Sumatera bak dua sisi mata uang yang bisa mendatangkan keuntungan maupun ancaman bagi keselamatan akibat meningkatnya jumlah kendaraan yang melewati jalan tol.
Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Budi Setiyadi dalam Rapat Koordinasi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) dengan Asosiasi Jalan Tol Indonesia, Selasa (30/4).
BACA JUGA: Tol Balikpapan-Samarinda Rampung Tahun Ini
“Perkembangan jalan tol Trans Jawa hingga saat ini telah beroperasi sepanjang 933 KM dan 205 KM telah sampai pada tahap konstruksi yang keseluruhannya berjumlah 22 ruas. Lalu lintas harian rata-rata berjumlah 1,7 juta kendaraan. Sementara kalau dilihat dari segi pendapatannya, sektor jalan tol menghasilkan sebesar Rp5,34 triliun per tahunnya,” tutur Budi.
Seiring dengan telah beroperasinya tol Trans Jawa kata Budi juga harus diiringi dengan fasilitas yang akan diberikan kepada masyarakat.
BACA JUGA: Tol Probolinggo â Banyuwangi, Meliuk Melewati Punggung Pegunungan dan Tepi Pantai
“Di tol Trans Jawa ini terdapat fasilitas pelayanan berupa 25 tempat istirahat serta 30 tempat istirahat dan pelayanan. Sehingga jika mudik nanti masyarakat lelah dapat menggunakan tempat-tempat istirahat ini,” tutur Budi.
Lain lagi dengan perkembangan Tol Trans Sumatera. Jalur tol Trans Sumatera ini nantinya direncanakan akan membentang mulai dari Bakauheni, Lampung hingga ke Banda Aceh.
BACA JUGA: Pembangunan Tol Trans Jawa Ubah Fungsi Lahan Pertanian
"Namun saat ini jalan tol yang siap beroperasi masih pada ruas Bakauheni- Terbanggi Besar yang membentang sepanjang 141 KM," tandas Budi.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hasil Riset: Lewat Tol Jakarta â Surabaya Lebih Murah
Redaktur & Reporter : Yessy