Tol Probolinggo – Banyuwangi, Meliuk Melewati Punggung Pegunungan dan Tepi Pantai

Senin, 29 April 2019 – 07:00 WIB
Jalan tol. Ilustrasi Foto: JPG

jpnn.com - Jalan tol Probolinggo - Banyuwangi (Probowangi) yang ditarget rampung 2020, akan menjadi tol terpanjang di Indonesia. Membentang 171 kilometer dari barat ke timur. Meliuk melewati punggung pegunungan dan tepi - tepi pantai hingga tiba di ujung timur Pulau Jawa.

--

BACA JUGA: Pembangunan Tol Trans Jawa Ubah Fungsi Lahan Pertanian

PRESIDEN Joko Widodo menjanjikan menyambungkan Merak di Banten hingga Banyuwangi di Jawa Timur. Banyak orang yang bilang itu sulit diwujudkan. Namun, perlahan mimpi tersebut terus ditapaki.

Hanya dalam kurun waktu empat tahun, tol trans-Jawa tersambung hingga gerbang tol Probolinggo Timur. Total panjangnya hampir 900 kilometer. Tidak heran apabila optimisme pun mencuat. Sebab, kini tinggal menuntaskan ’’potongan kecil’’ Pulau Jawa saja. Dalam kurun waktu satu hingga dua tahun.

BACA JUGA: Hasil Riset: Lewat Tol Jakarta – Surabaya Lebih Murah

Meski begitu, membangun jalan yang membelah Bumi Blambangan Raya tak semudah membalik telapak tangan. PT Jasamarga Probolinggo Banyuwangi (PT JPB), anak perusahaan PT Jasa Marga yang ditugasi membangun jalan tol itu, akan menghadapi banyak tantangan.

BACA JUGA: Keberadaan Tol Malang – Pandaan Percuma jika tak Ada Sinergi 3 Pemda

BACA JUGA: Ada Tol Trans Jawa, Ini Hasil Survei terkait Mudik Lebaran 2019

Bergerak ke timur, selepas Desa Bhinor di Kecamatan Paiton, Probolinggo, tim konstruksi akan dihadang kaki pegunungan Iyang-Argopuro, di samping kompleks Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Paiton.

Dulu kawasan tersebut hanyalah tebing yang bertemu lautan. Kemudian, dilakukan ekskavasi secukupnya untuk menyediakan ruang bagi instalasi PLTU dan jalan nasional Surabaya–Banyuwangi. Selebihnya adalah hutan lebat dan perbukitan cadas.

Direktur Utama PT JPB Hari Pratama mengungkapkan, Paiton mesti diperlakukan secara khusus. Membangun jalan tol melewati pegunungan memang bukan hal baru bagi Jasa Marga maupun para kontraktor karya.

Namun, metode pembangunan harus dipilih secara hati-hati. Tidak boleh menggunakan dinamit karena berdekatan dengan instalasi vital. Bisa membahayakan kelistrikan seluruh Jawa dan Bali.

Tol Probowangi akan meliuk mendaki punggung Gunung Lurus di areal sebelah selatan jalan nasional. Melewati kompleks transmisi listrik PLTU Paiton. ’’Nanti pakai alat khusus untuk menggali,’’ kata Hari.

Gunung Lurus tak semudah itu dilewati. Menurut Direktur Teknik PT JPB Toto Purwanto, kontur Gunung Lurus berlembah-lembah. Rencananya, JPB membuat jembatan yang melayang di atas ceruk lembah Gunung Lurus. Kalau benar jadi, pemandangan akan seindah jembatan tol di Cipularang.

Pria yang akrab disapa Totok tersebut menjelaskan, kontur tanah di Desa Bhinor masih dipetakan. Jika lembah tidak terlalu curam, jalan akan menuruni lembah. Jika dianggap terlalu curam, akan dibangun jembatan layang. ’’Jadi, mungkin ada sekitar tiga jembatan layang,’’ jelasnya.

Bukan hanya itu. Di punggung Gunung Lurus dekat gerbang perbatasan Kabupaten Probolinggo dan Situbondo, bakal dibangun rest area yang berdiri di ketinggian. Totok menyatakan, dari rest area tersebut, pengguna jalan tol bisa mendapatkan pemandangan laut Selat Madura.

Terus ke utara, jalan tol memasuki tantangan lain. Yakni, melintasi Gunung Ringgit alias Gunung Putri Tidur di kawasan Pasir Putih, Bungatan, Situbondo. Selepas Besuki saja, sudah terlihat ’’leher’’ dan ’’dagu’’ Sang Putri Tidur.

Menjulang tinggi di kejauhan. Pengguna jalan tol bisa menikmati pemandangan sawah di bawah kaki pegunungan dari rest area Mlandingan.

Hanya terdapat beberapa ratus meter lahan datar antara kaki Gunung Ringgit dan kawasan pesisir Pasir Putih. Itu pun beberapa sudah ditempati jalan nasional.

PT JPB akan membuat akses masuk tol di dekat kawasan Pantai Pasir Putih dekat Hotel Papin. Diharapkan, para pengguna jalan tol yang ingin melepas lelah bisa keluar sejenak menuju kawasan Pantai Pasir Putih. Kawasan wisata itu pun bakal tumbuh pesat.

PT JPB juga membangun beberapa akses tol di titik-titik strategis. Di barat, ada simpang susun (SS) Paiton yang akan keluar dekat kawasan Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo. Di timur, akses SS Asembagus akan memudahkan pengendara yang ingin menuju Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah, Sukorejo, Situbondo.

Tantangan terberat, barangkali, adalah selepas Kecamatan Asembagus, Situbondo, yakni Kawasan Taman Nasional Baluran. Selain dihadang hutan lebat, sempat muncul isu tentang sulitnya mewujudkan jalan tol karena melewati kawasan Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) 5 Marinir Baluran.

Karena itu, trase akan dibelokkan ke selatan melewati Bondowoso hingga Jember. Namun, Totok memastikan bahwa trase jalan tol tersebut sudah final dan dipastikan melewati Situbondo dan terus ke Banyuwangi.

BACA JUGA: Genjot Sektor Pariwisata tapi Harga Tiket Pesawat Masih Mahal, Bagaimana nih?

Di tengah kawasan taman nasional, PT JPB membangun akses tol di dekat Waduk Bajulmati. Pengguna bisa keluar tol dan mampir di kawasan hijau tersebut untuk sekadar melepas lelah. Ke timur lagi, sebuah rest area akan dibangun di dekat kawasan Pantai Watu Dodol. Lagi-lagi dengan pemandangan laut yang luar biasa.

Setelah melewati kegelapan rimba Baluran, jalan tol akhirnya menemui garis finis di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi. Lagi-lagi PT JPB harus membangun jalan tol di punggung pegunungan. Di Ketapang, trase jalan tol rencananya melewati kaki Gunung Ijen sekitar 500 meter di barat jalan nasional.

Saat ini area calon jalan tol masih berupa tebing, pepohonan, dan saluran SUTET. Namun, jika kita menoleh ke arah timur, pemandangan Selat Bali akan terhampar sempurna tanpa halangan. Kapal-kapal feri berlayar menerjang arus Selat Bali.

Selepas subuh, matahari akan muncul mewarnai tiang-tiang kapal dan dek-dek pelabuhan. Menampakkan citra Banyuwangi sebagai The Sunrise of Java. (Taufiqur Rahman/c5/git)

Simak Juga Video Pilihan Redaksi Berikut ini:

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tol Trans Jawa Dorong Pengembangan Kawasan Industri


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler