Tol Balikpapan-Samarinda Rampung Tahun Ini

Senin, 29 April 2019 – 09:24 WIB
Jalan Tol Balikpapan - Samarinda alias Tol Balsam yang terus dikejar penyelesaiannya. Foto: DOKUMEN/KALTIM POST

jpnn.com, BALIKPAPAN - Pembangunan Tol Balikpapan-Samarinda memang masih menghadapi permasalahan pembebasan lahan sebanyak 105 bidang dari kilometer 13 sampai Batakan.

Meski demikian, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur berani menggaransi pengerjaan tol itu rampung tahun ini.

BACA JUGA: Biayai Proyek Strategis, Pemda Bisa Lirik Pasar Modal

Sebab, masalah itu sudah terselesaikan dengan adanya konsinyasi dan penambahan lahan yang dibebaskan.

Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi  mengatakan, dana pembangunan juga telah disiapkan melalui APBN.

BACA JUGA: Penyebab Utama Nominal Transaksi Nontunai Masih Sedikit

Adapun penambahan dana dari APBN diperkirakan Hadi sekitar Rp 400 miliar.

“Progresnya sekitar 85 persen (sekarang). Tadinya sekitar Rp 9 triliun, jadi Rp 11 triliun dari APBN,” kata Hadi.

BACA JUGA: Kebutuhan Daging Sapi Tembus 2.352 Ton

Dia menyatakan masalah seksi III di mana dalam trase tersebut ada lahan bekas tambang juga telah diatasi.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kaltim Taufik Fauzi mengatakan masih tersisa pengerjaan 13 persen sampai 15 persen untuk tol Balikpapan-Samarinda.

Pasalnya, ada kebutuhan konstruksi dan drainase akibat pelebaran. Kemudian lebar jalan yang awalnya 50 meter ditambah menjadi 120 meter.

Taufik membenarkan bahwa pengeluaran untuk keseluruhan konstruksi sudah mencapai Rp 11,5 triliun.

“Kami selesaikan di akhir Desember 2019, lahan semua selesai Juni,” papar Taufik.

Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mempercepat pembebasan lahan yang masih bermasalah di wilayah Batakan.

Menurut Rizal, rata-rata persoalan pembebasan itu karena peruntukan yang tumpang tindih.

Dia juga mengaku telah meminta bantuan Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk menuntaskan masalah tersebut.

“Ini sudah 90 persen. Cuma ada tambahan yang perlu diselesaikan supaya pekerjaan utama tidak terganggu lagi,” terang Rizal.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kaltim Slamet Brotosiswoyo mengatakan, pengerjaan jalan tol sudah terlalu lama.

Padahal pengusaha menunggu ini. Sebab, distribusi logistik bakal lebih mudah dan cepat.

“Adanya tol pasti meningkatkan pendapatan daerah,” bebernya. (aji/ndu/k18)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pembangunan Tol Trans Jawa Ubah Fungsi Lahan Pertanian


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler