BACA JUGA: Tentara Serang Demonstran, 25 Tewas
Tetapi, pasukan pemerintah justru semakin brutal menindak aktivis reformasi yang menuntut mundurnya Presiden Ali Abdullah Saleh tersebut.Kemarin (25/4) pasukan keamanan dan loyalis Saleh menembaki massa dalam sejumlah demonstrasi terpisah di beberapa kota
BACA JUGA: 500 Anggota Taliban Kabur dari Tahanan
Kantor berita Agence France-Presse dan Associated Press melaporkan bahwa sedikitnya dua demonstran tewas akibat ditembaki loyalis Saleh"Pasukan pemerintah menembak mati satu demonstran dan melukai sekitar 30 lainnya
BACA JUGA: Menlu Buka Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia 2011
Delapan ditembak dengan peluru asli," kata seorang paramedis di sebuah klinik soal penembakan di Kota Ibb, selatan Sana"a, ibu kota Yaman, kemarinSelain Sanaa, Ibb juga menjadi saksi pertumpahan darah dua kubu yang saling bentrok.Selain dirawat karena luka tembak, puluhan pengunjuk rasa membutuhkan bantuan paramedis karena menghirup gas air mataSejak bentrok berkobar, pasukan pemerintah tak pernah melepaskan gas air mataJika sudah kewalahan menghadapi demonstran, mereka menyemprotkan gas air mata dengan membabi buta.
Di ujung tenggara Provinsi Al-Baida, sekelompok pria bersenjata yang mengaku loyalis pemerintah juga merepresi demonstranMereka memuntahkan timah panas dari ujung senapan untuk membubarkan aktivis anti pemerintah yang melakukan unjuk rasa damaiSeorang demonstran bernama Salem Abdullah tewas dalam insiden itu.
Bersamaan dengan itu, di Kota Taiz, sejumlah polisi dan pria bersenjata berpakaian preman juga menembaki aktivis anti pemerintahRatusan massa yang berunjuk rasa damai pun bubarSedikitnya 50 orang luka akibat senjata aparatSebanyak 25 orang kena peluru asli yang ditembakkan ke segala arahSekitar 250 lainnya mengalami sesak napas.
Sedianya, ratusan ribu aktivis anti pemerintah menggelar unjuk rasa di Kota Taiz untuk menuntut Saleh mundurTetapi, pasukan pemerintah yang diberi mandat untuk mencegah demonstrasi bertindak represifBerdalih para pengunjuk rasa telah melanggar jam malam dan larangan berkumpul, aparat membubarkan massa yang berkumpul di ujung-ujung jalanMereka menyemprotkan gas air mata.
Namun, perlawanan aktivis anti pemerintah tak kendurMeski harus berhadapan dengan moncong senjata, mereka bertekad untuk terus menyuarakan tuntutan merekaYakni, Saleh lengser dari jabatannya sebagai presiden"Tidak ada kata istirahatKami tidak akan berhenti sampai tuntutan dipenuhi," seru para aktivis di Taiz(AP/AFP/hep/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Razia di Banyak Kota Syria, Oposisi Diciduk
Redaktur : Tim Redaksi