Seorang penderita kanker berusia 71 tahun di Australia bisa berjalan lagi setelah lututnya diganti dengan replika yang dibuat dari titanium menggunakan teknologi 3D.
Bulan Juni lalu, Len Chandler didiagnosa terkena kanker yang jarang terjadi di lutut kaki kanannya.
BACA JUGA: Makanan Cepat Saji Diantar Ratusan Kilometer ke Pedalaman Australia
Oleh dokternya di Rumah Sakit St Vincent di Melbourne, Chandler mendapat nasehat bahwa satu-satunya cara adalah operasi, dan itu bisa berarti kemungkinan kakinya dari lutut ke bawah harus diamputasi.
BACA JUGA: Australia Kucurkan Dana Untuk Penelitian Bantu Gangguan Pendengaran
Chandler sebenarnya sudah pasrah dengan kemungkinan terburuk.
"Saya sudah mempersiapkan diri sendiri untuk menerima kenyataan itu. Saya pikir ya sudah pasrah kaki saya akan dipotong." katanya.
BACA JUGA: Tasmanian Devil di AS Dibunuh Orang Tidak Dikenal
Namun beberapa bulan kemudian menemukan alternatif radikal yang belum pernah dilakukan sebelumnya.
Dengan bantuan teknologi dan kemajuan kedokteran modern, para dokter bisa memindai lutut Chandler yang kemudian gambarnya dimasukkan ke dalam komputer.
Dari itu mereka bisa menciptakan gambar 3D dari plastik di daerah yang terkena kanker yang harus dioperasi.
Para ilmuwan di Lembaga penelitian utama Australia CSIRO kemudian membuat model 3D itu menggunakan bahan titanium.
Professor Peter Choong dari Rumah Sakit St Vincent adalah salah seorang ahli bedah yang memasang lutut buatan tersebut.
"Apa yang kami lakukan adalah mencoba membuat lutut dari titanium itu bergerak seperti tulang biasa." katanya.
Setelah operasi pada bulan Juli dan 12 hari berada di rumah sakit, Chandler diijinkan pulang ke rumahnya di Rutherglen sekitar 295 km dari Melbourne.
Dia mengatakan sekarang proses penyembuhan terus berlangsung dan dia sudah bisa berjalan walau masih mengenakan tongkat.
"Saya tidak merasakan kesakitan sama sekali. Semua tampaknya berjalan baik." katanya.
"Saya tidak tahu apakah akan bisa menggunakan kaki saya untuk menendang bola, namun pasti bisa dipakai untuk berjalan." kata Chandler.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Operation Sovereign Borders commander warns people smugglers will ramp up operations again