Pendidikan Non Formal Segera Diakreditasi

Senin, 19 Desember 2011 – 17:56 WIB

JAKARTA - Maraknya satuan pendidikan non formal dan informal yang tidak memenuhi syarat dan standar kualitas pendidikan, mengudang reaksi keras pemerintahKementerian Pendidikan dan Kebudayaan  (Kemendikbud) memutuskan untuk segera melakukan akreditasi terhadap pendidikan non formal, yang biasanya berbentuk kursus-kursus, seperti kursus bahasa Inggris dan komputer.

Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) bidang Pendidikan, Musliar Kasim mengatakan, akreditasi ini bertujuan untuk meningkatkan penjaminan mutu dan daya saing.

“ Kurangnya mutu dan kualitas satuan pendidikan non formal dan informal yang diselenggarakan oleh pihak penyelenggara saat ini masih jauh dari standar yang ada

BACA JUGA: Ratusan Ilmuwan Diminta Pulang ke Tanah Air

Maka dari itu, untuk bisa mengukur standar kualitas satuan pendidikan itu, pemerintah akan melakukan akreditasi untuk pendidikan non formal dan informal,” ungkap Musliar di Gedung Kemdiknas, Jakarta, Senin (19/12).

Rencana akreditasi pendidikan non formal dan informal ini tentunya harus diawali dengan suatu kajian
Oleh karena itu, kata Musliar, Kemdikbud saat ini tengah menggelar suatu lokakarya pengkajian akreditasi pendidikan non formal dan informal yang akan berakhir pada Selasa (20/12).

Lokakarya akan membahas empat topik

BACA JUGA: Asah Skill Bahasa Inggris Lewat Koran Masuk Sekolah

Yakni perkembangan permasalahan dan tantangan akeditasi pendidikan non formal, penetapan standar nasional dalam pelaksanaan akreditasi satuan program pendidikan non formal, harmonisasi pelaksanaan akreditasi dengn pelaksanaan penilaian kinerja
Terakhir, peran pemerintah propindi dalam pembentukan panitia Ad Hoc akreditasi pendidikan non formal.

Mantan Rektor Universitas Andalas ini mengatakan, sarana dan prasarana pendikan non formal dan informal bukanlan menjadi suatu ukuran

BACA JUGA: Nuh Minta Daerah Anggarkan BOS 20 Persen

Akan tetapi, mutu dan kualitas pendidikan dan tenaga pendidiknya

“Terihat di Nigeria, ada SMA itu bangkunya masih seperti di SD di IndonesiaTetapi, ketika tamat langsung bisa diterima di universitas di AmerikaArtinya,mereka lebih mengutamakan mutu kualitas pendidikannya,” tukasnya.

Musliar menambahkan, para penyelenggara satuan pendidikan non formal dan informal diimbau jangan hanya mencari untung besarKarena, lembaga non formal itu dibeli oleh masyarakatMisalnya,seperti kursus bahasa inggris, menjahit, mengetik, computer

“Jangan hanya melakukan untuk mencari uangTetapi, ini tanggung jawab kita bersamaMungkin suatu saat akreditasi penting dan yang lebih penting lagi adalah kesadaran penyelenggara dan masyarakat,” jelas Musliar(cha/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemdikbud Optimis Dana BOS Cair Pertengahan Januari


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler