JAKARTA - Saat ini ada ratusan ilmuwan yang bekerja di sejumlah negara lainMereka minimal bergelar doktor dengan beragam latar belakang keilmuan
BACA JUGA: Asah Skill Bahasa Inggris Lewat Koran Masuk Sekolah
Menteri Riset dan Tekhnologi (Menristek) Gusti Muhammad Hatta berharap mereka pulang ke tanah air
BACA JUGA: Nuh Minta Daerah Anggarkan BOS 20 Persen
Mungkin karena kita (yang di tanah air) sibuk, nggak sempat memanggilNamun, mantan menteri Lingkungan Hidup itu mamaklumi, para ilmuwan itu bekerja di luar negeri karena gaji yang jauh lebih tinggi dibanding kerja di dalam negeri. Hanya saja, Gusti yakin, rasa cinta tanah air tetap mengalahkan persoalan gaji.
"Saya yakin, pasti ada rasa benih rindu, sayang Indonesia," ujar Gusti
BACA JUGA: Kemdikbud Optimis Dana BOS Cair Pertengahan Januari
Dia mengaku telah memerintahkan pada anak buahnya untuk mencari data, berapa persisnya jumlah ilmuwan Indonesia yang kerja di luar negeri.Di tempat yang sama, Deputi Riset dan Tekhnologi bidang Sumber Daya IPTEK Freddy Permana Zen mengaku khawatir jumlah orang pintar Indonesia semakin banyak yang direkrut negara-negara lain.
Untuk mencegah hal itu, Freddy mengatakan, pihaknya terus berusaha menjaring komunikasi dengan jaringan ilmuan Indonesia di luar negeri. "Kita tak mau Indonesia terus kehilangan ilmuan karena direkrut negara lain," ujarnya.
Sementara itu, ilmuan kedokteran asal Indonesia di Universitas Leiden, Belanda, Ahmad Aditya mengatakan, pihaknya terus membangun pertemuan-pertemuan dengan ilmuan lain melalui organisasi Ikatan Ilmuan Indonesia Internasional
Menurutnya, forum pertemuan ini penting untuk memikirkan persoalan-persoalan di tanah air. Pada pertemuan pertama, sudah berkumpul 400 ilmuwan Indonesia yang berkerja di sejumlah negara(sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... DAK 2012 Boleh Dihabiskan untuk Rehab Sekolah
Redaktur : Tim Redaksi