jpnn.com - FLORIDA - Pemandangan belasan ekor paus besar Atlantik Utara (paus pemakan plankton dari spesies Eubalaena glacialis, Red) yang langka, berenang-renang dengan damai dan indahnya, seperti tampak di perairan dekat pelabuhan Florida Utara beberapa waktu lalu, bisa jadi tak akan mudah ditemukan lagi.
"Ini (sebenarnya) hari yang bagus," kata seorang peneliti paus, Jim Hain, sembari mengamati kelompok mamalia raksasa itu melalui teropongnya.
Masalahnya, kendati AS termasuk ketat dalam menjaga eksistensi para hewan, perdebatan baru belakangan telah muncul terkait keberadaan paus iniDemikian sebagaimana ditulis AP dan dikutip oleh Foxnews
BACA JUGA: Kamera Pengintai yang Ditanam di Mata
Tepatnya, isu itu adalah soal bagaimana menjaga keseimbangan antara keberadaan mamalia lautan itu, dengan kebutuhan militer untuk menggunakan sonar dalam latihan.Paus jenis ini memang adalah satu dari sekian saja jenis mamalia paling langka di dunia
Sampai kini, sebenarnya ancaman terbesar para paus ini adalah tabrakan dengan kapal dan jeratan jaring-jaring nelayan
BACA JUGA: Robot Guru yang Bisa Marah
Namun belakangan, para peneliti mengkhawatirkan adanya ancaman baru terhadap kelangsungan hidup paus itu, khususnya di kawasan barat laut Florida dan selatan Georgia, tempat para paus datang tiap tahun untuk melahirkanInstitusi Perikanan Laut Nasional AS memang baru saja menyetujui rencana AL untuk melakukan latihan sonar di sepanjang laut kawasan Timur, yang notabene adalah habitatnya para paus
BACA JUGA: Microsoft Serius Kembangkan Komputer Cerdas
Meskipun untuk izin itu, mereka tetap meminta AL untuk berhati-hati dan menjaga keberadaan paus-paus maupun hewan laut lain.AL sendiri juga ingin melakukan sebuah latihan perang anti-kapal selam berjarak 75 mil dari pantai utara FloridaKebetulan, Pangkalan Kapal Selam Kings Bay dan Stasiun AL Mayport berada di sekitar sana.
"Fasilitas tersebut akan memungkinkan kami berlatih di lingkungan perairan dangkalDan itu berarti dampaknya terhadap mamalia laut bakal bisa dihindari," ungkap pernyataan dari AL AS pula.
Namun para peneliti dan pecinta lingkungan tetap menaruh kekhawatiranMereka memandang bahwa sonar aktif berfrekuensi menengah itu dapat mengganggu pola makan pausBahkan menurut mereka pula, yang paling parah, bisa jadi sonar dapat membunuh para paus dengan menyebabkan mereka mendamparkan diri ke pantaiHanya saja untuk yang terakhir ini, para peneliti masih belum yakin bagaimana prosesnya bakal terjadi(ito)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kecil Kurang Bahagia, Saat Dewasa Bermasalah
Redaktur : Tim Redaksi