BACA JUGA: KPPU Atur Sistem Merger dan Akuisisi
Mengenai senjata api yang digunakan untuk menghabisi Nasrudin adalah senjata jenis organik.Adapun petugas telah menangkap Komisaris Utama salah satu perusahaan surat kabar di Jakarta
BACA JUGA: MA Batalkan Perjanjian SG
Penangkapan pelaku sangat mengejutkanBACA JUGA: Perhitungan Enam Provinsi Kelar Jumat
Pada Selasa (28/4) malam lalu, SH masih terlihat datang ke kantornyaSaat itu, SH datang ke kantor setelah azan maghrib."Dalam penampilan keseharian, SH sering mengenakan jas dan kemeja batikDalam kepergiannya, SH selalu dalam pengawalan orang berbadan tegap.
Dalam kasus ini, jajaran Kepolisian menetapkan sedikitnya ada sembilan pelaku terkait kasus penembakan Nasrudin ZulkarnaenDari sembilan tersangka, dua orang di antaranya masih buron
Kabareskrim Polri Komjen Susno Duadji mengatakan, dirinya lupa nama-nama pelakunyaInisialnya SH, karena penyelidikan ini masih terdapat missing link dan masih ada yang belum menyambungKarena masih ada pelaku yang belum tertangkapAda dua orang yang sedang masih dikejarDia belum bisa memastikan dua pelaku yang masih buron merupakan otak pembunuhan Nasrudin atau bukanDan pihaknya sangat berhati-hati dalam mengungkap kasus pembunuhan ini."Semuanya orang-orang penting," ujarnya di Mabes Polri kemarin petang.
Susno kembali menegaskan, motif pembunuhan Nasrudin adalah masalah pribadiPenyelidikan petugas belum mengarah ke motif asmaraYang penting pembunuhannya."Kita tidak ada urusan," tegasnya
Polisi menyebutkan, kasus ini melibatkan pejabat negaraNamun pejabat itu pangkatnya tidak tinggiYa, tidak terlalu tinggi, tapi bagi penyidik tidak perlu tinggi-tinggi."Dan itu tidak berpengaruh," ujar Kabareskrim Polri Komjen Pol Susno Duadji.
Saat ditanya wartawan, apakah ada mantan Kapolres yang terlibat? "Kita nggak lihat pekerjaannya, yang kita lihat orangnyaTadi dia bertemu dengan Kapolri membicarakan mengenai NasrudinKalau sudah selesai semua ini akan diumumkan oleh KapolriKarena hari ini pun kita bekerja keras," kata dia.
Sebelum terjadinya pembunuhan Direktur PRB Nasrudin, sembilan pelaku berbagi tugasnya masing-masingBahkan menurut informasinya, diduga pelaku menawarkan dana sejumlah Rp 2 miliar untuk menghilangkan nyawa NasrudinNamun eksekutor penembakan itu baru dibayar sekitar Rp 250 jutaHingga kini, petugas masih mengejar dua pelaku lainnya yang masih buron.
Sementara itu, nama pejabat tinggi yang terlibat dalam kasus penembakan Nasrudin hingga tadi malam masih misteriusBeredar kuat bahwa pejabat tinggi negara itu adalah pejabat penegak hukumDia dikabarkan ditangkap di Lembang, Bandung
Kabareskrim Mabes Polri Komjen Pol Susno Duadji mengatakan memang ada pejabat tinggi negara yang terlibat dalam kasus ini"Ada, tidak terlalu tinggi," kata Kabareskrim saat ditanya apakah ada pejabat tinggi yang terlibatNamun, hingga saat ini Polri belum memberikan konfirmasi apakah pejabat tersebut sudah ditangkap atau belum
Informasi yang didapatkan INDOPOS (JPNN Grup), pejabat tinggi itu sebenarnya sudah ditangkap Kamis (30/04)Dia ditangkap di Lembang saat sedang menghadiri suatu acara"Sudah ditangkap hari ini," kata seorang sumber.
Pejabat tinggi ini juga seharusnya hadir di acara MoU di sebuah kantor instansi pemerintah di kawasan Jakarta PusatNamun, dia tidak hadir dan diwakilkan kepada pejabat di bawahnyaDi kantornya, pejabat tersebut juga tidak terlihat seharian
Sebenarnya isu nama pejabat tinggi negara itu sudah beredar, baik lewat SMS atau dari mulut ke mulutNamun, memang belum ada konfirmasi apakah memang pejabat tinggi negara yang ditangkap polisi itu adalah bernama sesuai yang beredar lewat SMS itu
Hingga kini, nama pejabat tinggi yang terlibat dalam kasus penembakan Nasrudin ini masih jadi teka-tekiPolri memang benar-benar bungkamMeski begitu, indikasi adanya penangkapan pejabat tinggi ini menguat setelah Kapolri dan Kapolda Metro Jaya beserta jajarannya menggelar rapat serius.
Bantahan Antasari
Setelah ditunggu berjam-jam, Ketua KPK Antasari Azhar muncul di Kompleks Perumahan Giri Loka 2, Bumi Serpong Damai, Serpong Utara, Tangerang SelatanAntasari muncul pukul 22.50 dengan menggunakan sedan Camry B 183 DTDia dikawal oleh tiga orang.
Saat dicegat wartawan, Antasari mengaku kaget"Saya itu malah melindungi NasrudinDia itu saksi saya, karena dia beberapa kali melaporkan dugaan korupsi di RNI beberapa bulan lalu," katanyaAntasari yang tadi malam berbaju batik merah lengan panjang itu heran dengan menyebarnya isu penangkapan dirinya"Saya siap kalau diperiksa polisi karena saya juga penegak hukumTidak mungkin saya kabur," ujarnya.
Nasrudin, kata Antasari, pernah berkonsultasi terkait tidak ditempatkannya dia sebagai direktur SDM di PT RNI"Padahal saat itu SK sudah turun ketika Meneg BUMN dijabat Sugiharto," katanyaAntasari tidak ingin menyelidiki siapa penyebar isu itu"Saya ini penegak hukum, bekerja berdasar hukum," ujarnya lantas masuk mobil.
Sebelumnya, beredar isu adanya penangkapan penegak hukum terkait pembunuhan NasrudinNama Antasari sempat disebut-sebutBahkan beredar kabar Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri sudah minta izin kepada Presiden SBY untuk melakukan penyelidikan. (din/git/aga/rdl)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengamat Hukum Minta KPU Diganti
Redaktur : Tim Redaksi