Para peneliti di kebun binatang Amerika Serikat menemukan hewan Tasmanian Devil bisa mengeluarkan cahaya di bawar sinar ultraviolet (UV).
Ini adalah penemuan terbaru setelah fenomena yang sama ditemukan terjadi pada hewan khas Australia lainnya, seperti platipus, bilby, dan wombat.
BACA JUGA: COVID-19 di Amerika Serikat Lebih Mematikan ketimbang Teror 9/11
Kebun Binatang Toledo di Ohio mengunggah temuan itu di halaman Facebook mereka.
"Dalam kasus Tasmanian devil, kulit di sekitar moncong, mata, dan telinga bagian dalam menyerap sinar ultraviolet, kemudian memancarkannya kembali dengan warna kebiruan," tulis unggahan mereka di Facebook.
BACA JUGA: Australia Setop Pengembangan Vaksin COVID-19 Gegara Ada Kasus HIV
"Tidak jelas apakah fenomena biofluoresensi ini punya tujuan ekologis atau hanya kebetulan."
Biofluoresensi adalah fenomena "glow-in-the-dark" atau menyala dalam kegelapan, di mana gelombang cahaya diserap dan kemudian dipancarkan kembali berdasarkan sifat dari bulu atau kulit hewan tersebut.
BACA JUGA: Geger, Empat Singa di Kebun Binatang Spanyol Positif COVID-19
Fenomena ini sudah ditemukan pada tumbuhan, beberapa serangga dan beberapa hewan laut, tetapi sebelumnya tidak diketahui jika bisa terjadi juga pada mamalia atau hewan marsupial khas Australia.
Jacob Schoen, salah satu pakar konservasi Kebun Binatang Toledo mengatakan ia yakin jika mereka adalah yang pertama kalinya menemukan fenomena Tasmanian devil yang bisa mengeluarkan cahaya.
"Ketika platipus baru-baru ini ditemukan memiliki biofluoresensi, kami sangat bersemangat untuk mencoba dan menemukannya pada hewan lain, terutama mamalia khas Australia," kata Jacob.
Tim di Kebun Binatang Toledo termotivasi oleh temuan terbaru tentang platipus yang menunjukkan biofluoresensi di bawah sinar UV. Photo: Sebelumnya platypus, hewan khas Australia juga ditemukan bisa menyala di bawah sinar UV. (Foto: Koleksi Mammalia)
Ketika mereka berhasil mengamati fenomena 'glow-in-the-dark' pada platipus yang mereka pamerkan di museum kebun binatang, mereka pindah ke mamalia Australia lainnya, yakni Tasmanian devil.
Jacob mengatakan mereka terkejut menemukan fenomena itu pada kunjungan pertama mereka.
"Sangat mengejutkan ketika kami melihatnya, saat melakukan pengujian kami tak berharap apa-apa tadinya." Photo: Hewan wombat adalah hewan lain yang juga ditemukan mengeluarkan sinar. (Foto: Koleksi Western Australian Museum )
Meskipun ini masih merupakan awal, Associate Professor Menna Jones dari University of Tasmania mengatakan penemuan para peneliti Kebun Binatang Toledo merupakan temuan menarik bagaimana Tasmania devil memandang dunia di sekitar mereka.
"Saya pikir ini penemuan yang sangat menarik karena menunjukkan bahwa Tasmania devil bisa saja memiliki spektrum sensorik yang lebih luas yang sebelumnya tidak kita sadari," katanya.
Dr Jones mengatakan masih banyak yang harus diteliti mengapa fenomena 'glow-in-the-dark' terjadi pada Tasmanian devil dan hewan Australia lainnya termasuk platipus, bilbies, dan wombat.
"Sekarang, saat peneliti ingin mengetahuinya lebih lanjut, itu berarti kita bisa menemukan komunikasi sensorik di kalangan hewan yang sama sekali tidak kita sadari sebelumnya." Photo: Jacob Schoen adalah salah satu pakar konservasi di Toledo Zoo, Ohio, Amerika Serikat. (Koleksi pribadi)
Peneliti kebun binatang berharap penemuan ini akan menjadi langkah pertama dalam mengungkap lebih banyak bagaimana Tasmanian devil berinteraksi dengan dunia di sekitarnya.
"Kita sudah tahu bahwa spesies burung menggunakan biofluoresensi untuk menarik pasangannya, sehingga bisa saja ini juga menunjukkan sinyal Tasmanian devil ke spesies lain," kata Dr Jacob.
Meskipun mereka mengatakan ini adalah penemuan yang menarik, tim di Kebun Binatang Toledo tetap berhati-hati tentang penemuan mereka.
"Banyak benda mati menunjukkan biofluoresensi ... jadi penting untuk dicatat jika terkadang itu hanya kebetulan, agar tidak menarik kesimpulan terlalu cepat," kata Dr Jacob.
"Saya pikir ada banyak pertanyaan menarik yang mucul dari penemuan ini dan saya tidak sabar untuk melihat hasilnya."
Artikel ini diproduksi oleh Erwin Renaldi dari laporannya dalam bahasa Inggris.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Inilah Cara Australia Berikan Voucher Kepada Warganya Untuk Bangkitkan Ekonomi