jpnn.com, JAKARTA - Realisasi penerimaan pajak pada semester pertama 2018 baru mencapai 40,84 persen dari target APBN.
Meski begitu, angka tersebut tumbuh 13,96 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
BACA JUGA: Ditjen Pajak Kejar Rp 2,8 Triliun Sampai Akhir Tahun
’’Penerimaan pajak selama semester pertama 2018 senilai Rp 581,54 triliun dari target Rp 1.424 triliun di APBN 2018. Bila secara apple-to-apple, pertumbuhannya 16,71 persen bila dikeluarkan penerimaan tax amnesty,’’ ujar Dirjen Pajak Robert Pakpahan, Selasa (10/7).
Robert menuturkan, hampir semua jenis pajak tumbuh di atas 20 persen.
BACA JUGA: Penerimaan Pajak 34,88 Persen, Industri Pengolahan Dominan
Berdasar sektor usaha, pertumbuhan penerimaan pajak paling tinggi sepanjang semester pertama 2018 adalah pertambangan yang naik 79,71 persen daripada tahun lalu.
Setelah itu, ada setoran dari sektor pertanian yang tumbuh 34,35 persen.
BACA JUGA: Manufaktur Sumbang Pajak Rp 103 Triliun
’’Sektor industri pengolahan yang berkontribusi 30,3 persen tumbuh 12,64 persen. Sektor perdagangan yang kontribusinya 20,6 persen tumbuh 27,91 persen,’’ kata Direktur Potensi dan Kepatuhan Perpajakan Ditjen Pajak Yon Arsal.
Menurut Yon, target pertumbuhan pajak mencapai 23 persen. Saat ini pertumbuhan ada di level 14 persen.
’’Dengan non-tax amnesty sekarang hampir 17 persen,’’ jelas Yon.
Pengamat pajak sekaligus Direktur Eksekutif Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) Yustinus Prastowo mengatakan, tren pemulihan pajak sejak awal tahun bergerak ke arah positif.
Dia optimistis tren tersebut akan stabil sampai akhir tahun.
’’Pertumbuhan 14 persen ini bisa sampai akhir tahun,’’ ujar Yustinus. (agf/c20/oki)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PPh Melesat, Penerimaan Perpajakan Masih Terjaga
Redaktur : Tim Redaksi