BAGHDAD – Sidang pertama terhadap pelempar sepatu kearah Bush, Muntadhar al-Zeidi, yang seharusnya digelar kemarin, ditunda hingga MaretPara hakim masih memerlukan waktu untuk mempelajari lebih lanjut kasus tersebut, terutama untuk mendengar penjelasan dari saksi ahli dan pemerintah Iraq terkait kunjungan Bush pada akhir tahun lalu
BACA JUGA: Parlemen Israel Pilih Netanyahu jadi PM
Untuk mengetahui apakah kunjungan itu bersifat formal atau informal.Ketika memasuki ruang sidang di pengadilan barat Baghdad kemarin (19/2), al-Zeidi yang menyandang syal bermotif bendera Iraq disambut puluhan pendukungnya
BACA JUGA: Hillary Kunjungi Korsel, Korut Siapkan Perang
Didepan majelis hakim, reporter televisi Al-Baghdadiya itu mengatakan, tindakannya adalah bentuk protes terhadap penjajahan Amerika Serikat di IraqMuntadhar al-Zeidi menjadi sorotan publik internasional ketika melakukan aksi berani melempar sepatu ke arah Bush saat konferensi bersama dengan Perdana Menteri Iraq, Nouri al-Maliki pada 14 Desember lalu
BACA JUGA: Badawi Tuding Oposisi Hina Kerajaan
Bush datang ke Iraq untuk menyampaikan salam perpisahan sebelum meninggalkan Gedung PutihHadir pada sidang kemarin adalah penampilan perdana al-Zeidi di hadapan publik sejak insiden itu terjadiMenurut tim kuasa hukum al-Zeidi, kliennya dikenakan pasal penghinaan terhadap kepala negara asingBila divonis bersalah, dia terancam hukuman 15 tahun penjaraMeski demikian, tim kuasa hukumnya tengah berusaha untuk membebaskan al-Zeidi dari segala tuduhanMereka berdalih, hukuman tersebut tak sebanding dengan aksi yang dilakukan. ’’Pernahkah kalian mendengar seseorang tewas hanya karena dilempari sepatu?’’ kata seolah seorang tim pengacara al-Zeidi, Dhiaa al-Saadi kepada Reuters pada Desember tahun lalu
Dia menambahkan, melempari seseorang dengan telur dan tomat busuk di Eropa bolehlah disebut penghinaan, namun di Iraq, melempari seseorang dengan sepatu adalah penanda ketidaksenangan
Menghadapi sidang kemarin, kuasa hukum lain, Karim al-Shujeiri mengatakan bahwa kondisi kliennya ketika ditemui Rabu (18/2) berada dalam kondisi prima’’Semangat dan moralnya tengah tinggiDia juga yakin terhadap independensi sistem hukum Iraq,’’ kata al-Shujeiri seperti dilansir Associated Press kemarin.
Meski pemerintah Iraq menyebut insiden lemparan sepatu itu memalukan, rakyat Iraq justru membelaMereka mengatakan, al-Zeidi seharusnya diberi penghargaan, bukan malah dihukumSelain menyebut Bush “anjing", al-Zeidi mendedikasikan lemparannya itu sebagai “ciuman perpisahan" dari anak-anak yatim, janda, dan mereka yang tewas akibat invasi AS yang dikomandoi Bush pada 2003
Pendukung al-Zeidi yang berjubel di luar dan dalam ruang sidang kemarin menuntut pengadilan agar membebaskan pahlawannya itu’’Kami bangga pada apa yang dilakukan Muntadhar,’’ kata Doniya, adik perempuan al-Zeidi yang hadir di pengadilan bersama 60 pendukung lainnya kemarin.(ape)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Inggris Diminta Revisi Larangan Donor Organ
Redaktur : Tim Redaksi