jpnn.com - JAKARTA - Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Susanto mengatakan pengaduan kasus kekerasan seksual anak terus meningkat. Peningkatan itu semakin menjadi-jadi setelah kasus pelecehan seksual di Jakarta International School (JIS) mengemuka.
"Kasus JIS memang seperti momentum untuk mengungkap kasus-kasus serupa di Indonesia. Kasus kekerasan seksual terhadap anak banyak terjadi sejak dulu, namun tetapi tidak banyak terungkap," kata Susanto di Jakarta, Jumat.
BACA JUGA: Ibarat Gadis Cantik, Golkar tak Mungkin Jomblo
Menurut Susanto, kekerasan seksual terhadap anak tidak banyak terungkap karena korban dan keluarganya tidak mau melaporkan kejadian tersebut kepada penegak hukum maupun KPAI. Salah satu alasannya adalah malu. Tapi ada juga yang enggan melapor karena merasa tidak yakin laporannya akan diproses secara hukum.
Nah, setelah kasus pelecehan di JIS terungkap, pengaduan ke KPAI semakin banyak.
BACA JUGA: Golkar Harus Ambil Langkah Kuda
Berdasarkan data KPAI, pada Januari hingga Mei 2014, pengaduan kekerasan seksual terhadap anak mencapai lebih dari 400 aduan. Padahal sepanjang 2013 hanya ada 502 aduan anak berhadapan dengan hukum (ABH) untuk kasus kekerasan. Pengaduan itu dilakukan secara langsung (187), surat (40), telepon (34) dan surat elektronik (241). (ant/rr/mas)
BACA JUGA: Ini Alasan SBY Belum Pede Usung Capres Sendiri
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dahlan Menang Konvensi, SBY Belum Putuskan Arah Koalisi
Redaktur : Tim Redaksi