jpnn.com, KOTAWARINGIN TIMUR - Pria berinisial SP tega memerkosa anak tiri dan keponakannya yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP).
Dia sudah menjalani sidang di Kejari Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah (Kalteng).
BACA JUGA: Awalnya Memeluk dari Belakang, Akhirnya Begituan di Kebun
Pria yang bekerja di bengkel itu mengaku khilaf ketika memerkosa anak tiri dan keponakannya.
Namun, majelis hakim menyangsikan pengakuan SP. Pasalnya, SP melakukan perbuatan asusila itu hingga puluhan kali.
BACA JUGA: Kabur Bersama Pria Sontoloyo, Remaja Begituan Puluhan Kali
”Kata hakim, khilaf saja puluhan kali, bagaimana kalau tidak khilaf," ucap Agung Adisetiyono selaku penasihat hukum terdakwa, Rabu (9/1).
Agung menuturkan, SP sempat menangis dan bersumpah tidak memerkosa korban.
BACA JUGA: 2 Remaja Putri Diajak Menginap, Terjadilah
Akan tetapi, pengakuan SP tidak sesuai dengan berita acara pemeriksaan (BAP) maupun keterangan saksi.
Dia hanya mengaku mencabuli korban sejak awal 2018 hingga September silam.
Perbuatan itu terbongkar saat korban bercerita pada orang tuanya. Sang keponakan dicabuli di kediamannya wilayah Kecamatan Telaga Antang, sedangkan anak tirinya digauli di tempat tinggalnya di Sampit.
”Dia mengaku puluhan kali melakukan perbuatannya. Namun, hanya mencabulinya," tutur Agung.
Menurut dia, SP tidak membantah mengenai modusnya melakukan perbuatan asusila dengan memberi korban obat tidur.
Setelah korban tertidur pulas, SP langsung melancarkan aksinya. Keterangan SP berbeda dengan sidang sebelumnya.
Terdakwa pada saat itu tidak membantah sudah menyetub**i anak tiri dan keponakannya. (radarsampit/prokal/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gunakan Obat Tidur, Ayah Sering Gituin Anak Tiri dan Ponakan
Redaktur : Tim Redaksi