jpnn.com, BEKASI - Korban penipuan First Travel terus berjatuhan di Kota Bekasi. Setelah pejabat dan warga, nasib serupa juga dialami puluhan warga lainnya.
Beberapa di antaranya bahkan mengaku terpaksa mengutang karena tergiur biaya umrah yang murah meriah.
BACA JUGA: Sudah 5 Kali Batal Diberangkatkan First Travel, Dalfi: Gelagatnya Udah gak Bener
Seperti yang dialami Eti Cari Utami (57), warga Jalan Tidore 5, RT 01 RW 07 Kelurahan Aren Jaya Perumnas III, dia mengaku umrah pertama yang sempat dijalaninya bersama First Travel tidak mengecewakan.
Namun, masalah mulai muncul saat dia dan keluarga dan rekan-rekannya kembali umrah menggunakan First Travel.
BACA JUGA: Pengusaha Hotel Gurita di Arab Saudi Laporkan First Travel
“Saya sudah sempat berangkat, nggak ada masalah. Terus mau berangkat lagi. Ada teman – teman mau, ya udah bareng, mau berangkat lagi. Saya bertiga sama adik saya, terus ada berita gini (penangkapan direktur First Travel),” keluhnya.
Menurut Eti, saat umrah pertamanya pada 2015 fasilitas yang didapat cukup bagus.
BACA JUGA: Pejabat Pemkot Bekasi Sampai 5 Kali Gagal Diberangkatkan First Travel
“Makanan nggak kurang. Harga dulu cuma Rp 13 juta,” ujarnya.
Bahkan, di lingkungan rumahnya ada sekitar 20 orang belum diberangkatkan umrah padahal sudah melakukan pembayaran.
“Wah bukan kecewa lagi, kan hasil nabung dikit-dikit, bahkan masih ngutang. Diiming-imingi 2017 murah, langsung kita mau walaupun harus utang dulu. Bayar lunas (kepada First Travel), cuma kami pinjem ke temen. Masih ngutang,” ucapnya.
Dia berharap pemerintah bisa turun tangan membantu korban First Travel dengan mengalihkan ke biro perjalanan lain. Kalau tidak jadi, dia meminta supaya uang yang sudah disetor bisa dikembalikan.
“Tujuh orang yang bareng rombongan saya. Udah lunas ada kwitansi. Baju sudah dapat, koper, semua udah dapat tinggal berangkat. Ade saya sudah beli sajadah, kurma, sudah beli oleh – oleh,” jelasnya. (pj/neo/gob)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Alasan Andri Tertarik Buka Cabang First Travel
Redaktur & Reporter : Yessy