Pengakuan Mahasiswi Ungkap Ajakan Indehoi dari Pak Dosen

Selasa, 31 Juli 2018 – 01:39 WIB
Korban penganiayaan. Ilustrasi: Guardian

jpnn.com, DENPASAR - Seorang mahasiswi bernama Meliana Tham yang berkuliah di sebuah kampus di Denpasar, Bali menuliskan curahan hatinya melalui media sosial Facebook. Tulisan Meliana menjadi viral karena mengungkap tentang seorang dosen berinisial PES yang mengajak mahasiswi semester akhir itu berhubungan intim.

Meliana mengunggah tulisannya pada Sabtu lalu (28/7). Selanjutnya, dia terus melakukan update tentang perkembangan persoalan yang dialaminya.

BACA JUGA: Kenal Cowok di Medsos, Mahasiswi Nyaris Kehilangan Motor

Meliana mengaku pertama kali diancam oleh PES pada 4 Juni silam. PES menyuruh Meliana menemuinya di gerai KFC Nangka Denpasar.

Saat itulah PES mengancam Meliana. “Dengan ancaman foto saya akan disebar kalau saya tidak menuruti permintaannya, yaitu berhubungan seks," ungkapnya.

BACA JUGA: Korban Pelecehan di Australia Tolak Kompensasi Rp 804 Juta

Menurut Meliana, bukan sekali itu saja PES mengancamnya. Kurang lebih setahun yang lalu, tuturnya, PES juga melakukan hal serupa.


TERDUGA PELAKU: Seorang dosen berinisial PES yang mengajar si sebuah kampus di Denpasar yang diduga mengancam mahasiswinya agar mau melayaninya berhubungan intim. Foto: istimewa for Bali Express

BACA JUGA: Ganti Rugi Korban Pelecehan, Australia Siapkan Rp 42,4 T

Namun, Meliana masih bisa menahan kemarahannya. Tapi sebagai korban, Meliana sempat melaporkan peristiwa yang dialaminya ke kantor polisi terdekat.

Sayang, kasusnya tak kunjung ditangani. Hingga akhirnya Meliana tak tahan lagi dan membukanya melalui media sosial.

"Maaf, saya sudah tidak tahan lagi dengan melihat dia di kampus senyum-senyum tanpa dosa setelah membuat saya (dan mungkin ada juga murid lainnya) menderita," ungkapnya.

Meliana mengaku pernah dikejar-kejar oleh PES menggunakan sepeda motor pada malam hari. Hingga akhirnya Meliana tidak doyan makan selama sekitar dua pekan dan depresi.

Korban juga takut pergi ke kampus karena saat itu pelaku masih berkeliaran. Meliana sering menangis setiap malam dan tidak bisa fokus belajar.

Meliana memang sudah lama mengenal PES. Namun, dia tak bisa berbicara banyak ke media.

"Kalau pertanyaan yang lain saya enggak boleh jawab di sini, tapi yang jelas kenal dosennya dari awal masuk kampus," tuturnya kepada Bali Express.

Sementara itu pelaku belum memberikan respons saat dihubungi. Hanya saja, PES mengunggah pesan melalui akunnya di Facebook.

"Mohon jangan dulu berspekulasi berdasarkan informasi yang hanya sepotong-sepotong dan belum tentu kebenarannya. Biarkkan prosesnya berjalan sesuai dengan prosedur yang belaku. Dan saya secara pribadi mohon maaf pada pihak maupun lembaga yang dirugikan atas permasalahan pribadi saya ini yang seyogyanya harusnya tidak dilibatkan. Baik oleh saya sendiri maupun tindakan dari pihak lainnya. Terima kasih,” tulisnya.

Sedangkan Meliana sempat melakukan live di Facebook pada Sabtu (28/7) sore pukul 16.23 ketika didatangi pihak yang mengaku sebagai kerabat PES. Meliana juga mengunggah sebuah surat dari kampusnya yang menyebut PES sudah mengundurkan diri.(bx/afi/yes/JPR)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kisah Pelecehan Seksual di Penjara Yaman, Sungguh Biadab


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler